Agenda: Rakor Biro Pemberdayaan Perempuan Reporter: Tim Redaksi
SEMARANG, derapguru.com – Sistem kaderisasi PGRI tidak hanya dikembangkan untuk siap menjadi pemimpin intern organisasi, tapi juga siap untuk menjadi pemimpin di luar organisasi guru ini. Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng Dr H Muhdi SH MHum, dalam acara “Rapat Koordinasi Biro-Bidang-Seksi Pemberdayaan Perempuan” yang digelar secara daring, Selasa 14 Januari 2023.
“Para guru itu bisa saja tidak jadi pengurus PGRI, tapi bisa menduduki posisi apapun. Maka PGRI ini bisa menjadi tempat atau ajang untuk menyiapkan kader-kader yang tidak hanya siap untuk mengurus organisasi profesi guru ini, tapi juga siap mengurus organisasi atau institusi di luar organisasi,” tandas Dr Muhdi.
Dr Muhdi berharap, sistem pengkaderan kaum perempuan di PGRI dapat menyesuaikan kebutuhan ini. Artinya, kader-kader perempuan PGRI tidak hanya disiapkan untuk menjadi pengurus organisasi ini saja, melainkan harus disiapkan untuk menangani organisasi-organisasi di luar organisasi guru ini.
“Kita pernah memiliki kader yang menjadi Bupati. Kebetulan kadernya dari kaum laki-laki. Suatu hari nanti, tidak tertutup kemungkinan ada kader perempuan yang menjadi bupati, legislatif, atau pejabat publik lainnya. Misalnya saja, bila dalam periode ini saya sebagai Ketua PGRI Jateng dicalonkan sebagai DPD Jateng, tidak tertutup kemungkinan kelak ada Ketua PGRI Jateng dari kaum perempuan yang juga dicalonkan melalui organisasi ini,” tandas Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi menuturkan, disamping mempersiapkan kader perempuan dalam pengelolaan organisasi, Biro Pemberdayaan Perempuan juga harus dapat mendorong tingkat partisipasi para perempuan dalam organisasi. Tidak hanya partisipasi untuk menduduki posisi tertentu dalam organisasi, tapi juga partisipasi para perempuan dalam kegiatan sosial maupun kinerja organisasi.
“Biro Pemberdayaan Perempuan harus mencari cara agar ada peningkatan partisipasi para perempuan. Tidak hanya partisipasi dalam menduduki posisi-posisi tertentu. Tetapi juga partisipasi dalam kegiatan sosial maupun kinerja organisasi. Yang tidak kalah penting, biro ini harus mampu membangun mindset organisasi pada kaum perempuan di organisasi ini,” tandas Dr Muhdi.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Sekum PGRI Jateng Drs Aris Munandar MPd, Wasekum Dr Saptono Nugrohadi, Kabiro Kerohanian dan Pembinaan Karakter PGRI Jateng Sunan Baedowi SPdI MSi, Kabiro Kominfo Dr Agus Wismanto, dan Kabiro Pemberdayaan Perempuan Arum Purwanti SPdAUD. (za)