SAMARINDA, derapguru.com – Sebelum berbicara kesetaraan perempuan dan laki-laki, hal yang perlu ditata terlebih dahulu adalah kesetaraan dan penghargaan perempuan dengan sesama perempuan.
Hal tersebut disampaikan Psikolog dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Ifa Hanifah Misbach MA, saat mengisi “Refleksi Kepemimpinan Perempuan” yang digelar ‘Perempuan PGRI’ di sela Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) IV PGRI di Hotel Mercure Samarinda, Jumat 24 Februrai 2023.
Ifa menyampaikan, bahwa hubungan perempuan dengan sesama perempuan sendiri masih mengalami masalah. Salah satu masalah yang sering muncul adalah seringnya sesama perempuan menghakimi moral dan pakaian perempuan berdasarkan standar alam berpikir laki-laki.
“Penghargaan terhadap sesama perempuan itu bisa kita mulai dengan membenahi jebakan isi pikiran diri sendiri untuk tidak menghakimi moral atau pakaian sesama perempuan berdasarkan standar alam berpikir laki-laki,” tutur Ifa.
Lebih lanjut Ifa menuturkan, hal yang melatarbelakangi perilaku buruk perempuan terhadap perempuan adalah sifat iri dan dengki. Ifa malah menyebutkan, bahwa sumber kehancuran relasi sesama perempuan itu adalah sifat iri dan dengki terhadap keberhasilan perempuan lain.
“Karena otak perempuan didominasi emosi maka tugas kita sebagai perempuan adalah meregulasi emosi negatif dengan membuang sifat iri dan dengki dalam menjalani relasi dengan sesama perempuan lainnya,” tandas Ifa.
Beda
Bicara tentang kesetaraan perempuan dengan laki-laki, lanjut Ifa, maka perlu diketahui perbedaan antara perempuan dan laki-laki. Dengan mengetahui perbedaan itu, maka akan tumbuh tenggang rasa dan permakluman yang akan menjadi dasar hubungan yang baik antara laki-laki dan perempuan.
“Perempuan dapat mengeluarkan 20 ribu kata perhari. Sedangkan laki-laki hanya mengeluarkan 7000 kata perhari. Otak kiri dan kana perempuan berkembang seimbang dengan orak tengah yang lebih tebal sehingga otak kiri dan kanan terlihat menyambung. Sedangkan otak pria bagian tengah tipis sehingga otak kiri dan kanan bekerja sendiri-sendiri,” tutur Ifa.
Hal lain yang membedakan perempaun dan laki-laki adalah ketika perempuan marah dia akan susah untuk berterus terang. Sebaliknya kalau lelaki marah muda mengatakan alasannya. Ada pula, perempuan bila curhat hanya butuh didengarkan, sebaliknya laki-laki bila curhat dia butuh solusi,” tandas Ifa. (za)