
SEMARANG, derapguru.com — Banyak guru mengalami kesulitan saat mengajarkan bahasa Inggris pada anak-anak sekolah dasar di Indonesia. Salah satu alasannya adalah posisi bahasa Inggris sebagai bahasa kedua sehingga tidak ada “keterpaksaan” bagi anak-anak tersebut untuk menguasai karena toh tanpa memahami bahasa Inggris pun mereka sudah dapat berkomunikasi dengan bahasa ibu.
Kondisi inilah yang membuat tim dosen UPGRIS yang terdiri atas Tarcisia Sri Suwarti, Siti Lestari, dan M Wahyu W untuk mencari solusi dalam mengatasi masalah ini. Untuk itu mereka merancang pembelajaran bahasa Inggris berbasis code switching untuk pendidikan dasar.
Ketua Penelitian Tarcicia Sri Suwarti mengatakan code switching atau alih kode adalah pergantian penggunaan bahasa atau ragam bahasa dalam satu percakapan. Dalam pembalajaran ini, bahasa yang digunakan berganti-ganti antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.
“Code switching digambarkan sebagai peristiwa pergantian bahasa yang terjadi pada pemakaian bahasa, situasi, dan ragam bahasa, beralih dari satu kode ke kode yang lain,” urai Sri Suwarti.
Lebih lanjut Sri Suwarti mengungkapkan bahwa alih kode terbagi menjadi dua, yaitu alih kode ekstern dan alih kode internet. Alih kode ekstern misalnya terjadi pada bahasa Indonesia beralih ke bahasa Inggris atau sebaliknya.
“Alih kode intern terjadi bila alih kode berupa alih varian. Biasanya ini terjadi pada bahasa yang punya tingkatan seperti dari bahasa Jawa ngoko mengubah ke bahasa Jawa krama,” urai Sri Suwarti.
Hasil riset ini, lanjut Sri Suwarti, menunjukkan sebuah pencapaian yang baik dalam pembelajaran. Dengan hasil ini, tim tersebut merekomendasikan penggunaan metode pembelajaran bahasa Inggris berbasis code switching baik untuk diterapkan di tingkat pendidikan dasar. (za)