BANJARMASIN, derapguru.com – Persoalan Dis-Equalities, Quality, Relevancy, dan Competitiveness masih menjadi masalah di lingkungan kampus. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi X DPR RI Sodik Mudjahid saat memimpin kunjungan kerja Komisi X ke Kalimantan Selatan Banjarmasin, baru-baru ini.
Dis-Equalities terkait dengan ketidaksetaraan antarkampus. Bahwa kampus di pusat kota dengan kampus di pelosok daerah memiliki diperitas yang sangat jauh dari semua sisi. Quality terkait dengan kualitas perguruan tinggi yang masih banyak yang perlu ditingkatkan lagi.
“Revelancy terkait dengan relevansi keilmuan dengan kebutuhan dunia kerja, masih terjadi gap yang perlu segera ditangani. Sedangkan competitiveness terkait dengan rendahnya daya saing dengan kampus-kampus luar negeri,” tandas Sodik.
Kendati perguruan tinggi masih menghadapi keempat masalah tersebut, Sodik mengungkapkan, bahwa perguruan tinggi harus tetap menuntaskan tuntutan untuk mencetak SDM yang berpengetahuan dan terampil, berkarakter, bermoral dan bermental kuat, peduli serta bertanggungjawab.
“Perlunya adanya refocusing kinerja yang didukung oleh peningkatan mutu, relevansi, akses, daya saing dan tata kelola, untuk mendapatkan output yang maksimal,” urai Sodik.
Dalam kunjungan yang dipusatkan di Kampus Universitas Lambung Mangkurat tersebut, Sodik juga berharap kebijakan Pemerintah pusat dan DPR RI bisa mendukung manajemen peningkatan mutu perguruan tinggi, terutama pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebagai penyelenggaraan dominan pendidikan tinggi di Indonesia.(za)