SEMARANG, derapguru.com – Benar adanya, bahwa segala sesuatu yang diserahkan pada ahlinya akan menghasilkan pencapaian-pencapaian yang optimal. Hal itulah yang tampak dari pertumbuhan Prodi Manajemen UPGRIS yang memang gudangnya para ahli manajemen, marketing, maupun branding.
Di tangan orang-orang berilmu, meskipun dikatagorikan sebagai prodi muda di Kampus UPGRIS, Prodi Manajemen cukup mengagetkan dengan loncatan trend kenaikan jumlah mahasiswa yang signifikan. Tak hanya kenaikan jumlah peminat, Prodi Manajemen juga mencatatakan hasil keterserapan kerja yang optimal.
“98 persen lulusan kami terserap industri,” tutur Dosen Prodi Manajemen UPGRIS, Dr Heri Prabowo, dalam bincang UP Radio melalui podcast Ngobr-Us bertema ‘Membangun Citra Positif Institusi Pendidikan Melalui Daya Tarik Lulusan dan Optimalisasi Sumber Daya’, Kamis siang 27 Januari 2023.
Lebih lanjut, Doktor Heri Prabowo yang akrab dipanggil Mr Bowie ini, menuturkan bahwa dengan adanya keterserapan lulusan yang tinggi, saat ini prodinya sedang memindah fokus branding pada kualitas dan keterserapan lulusan. “Saat ini kami sedang membangun branding dengan citra lulusan,” tuturnya.
Mr Bowie menguraikan, tingginya keterserapan kerja di prodinya, tidak lepas dari peran seluruh elemen untuk membangun jembantan dengan dunia kerja. Jembatan itu bukan hanya untuk program kuliah magang saja, tapi juga sampai proses bertukar pengetahuan serta proses riset dan pemberian rekomendasi untuk masalah dunia kerja.
“Banyak lulusan kami yang seusai magang di minta untuk melanjutkan kerja di tempat magang. Karena hanya tinggal skripsi, saya izinkan dengan mengatur bargining position, anak-anak harus diberi waktu atau istilahnya izin, bila akan bimbingan skripsi,” tandas Mr Bowie.
Optimalisasi
Sementera itu, terkait dengan tren manajemen, Mr Bowie mengingatkan bahwa saat ini pola pikir efisiensi dan efektivitas sudah bergeser pada pola pikir optimalisasi. Semua lembaga ataupun institusi postmodern sudah menggeser mindsetnya untuk mengoptimalisasikan segala sumberdaya supaya bisa memenangkan pertarungan bisnis.
“Dalam bahasa orang manajemen, sudah bukan saatnya lagi bicara ‘efisiensi’ dan ‘efektivitas’, tapi saatnya bicara ‘optimalisasi’. Apa yang kita punya mari kita optimalkan, kita kembangkan,” tandas Mr Bowie memaparkan perubahan trend pengelolaan yang harus segera diikuti supaya tidak musnah dalam ketatnya persaingan. (za)