JAKARTA, derapguru.com – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) didorong Kemendikbud untuk membuka kursus keterampilan barista. Dorongan ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembang pesatnya tren dalam bidang ini.
Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek, Wartanto, menyampaikan hal tersebut dalam webinar “Ngobrol di Kedai: Menangkap Tren Usaha Kopi Kekinian melalui Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)”, Minggu 11 Desember 2022.
Berdasarkan data Kemendikbudristek, peminatan barista terus mengalami peningkatan. Pada 2020, ada 455 peserta didik barista, pada 2021 terdapat peningkatan menjadi 1.075, pada 2022 kembali meningkat menjadi 1.130 atau sekitar 240 persen.
“Saya harap, program pelatihannya terus diperkuat dan terus diupayakan menyesuaikan perkembangan zaman. Jangan lupa untuk terus berinovasi karena trennya juga terus berkembang,” tekan Wartanto.
Wartanto mencontohkan, inovasi produk dari kopi kekinian yang memang terus berkembang, seperti padu padan antara kopi dengan alpukat, susu, dan sebagainya.
Instruktur barista sekaligus pemilik LKP Filbert, Rendro Wijoyo, yang menjadi salah satu narasumber mengatakan, tren usaha kopi kekinian memang membuka peluang yang sangat besar bagi lulusan PKW di bidang barista.
“Ini menjadi tren yang membuka peluang besar. Apalagi, selama ini memang banyak sekali kedai-kedai kopi mereka tidak memiliki barista. Jadi, kebutuhan tenaga barista-barista ini sangat besar, baik sebagai pekerjanya maupun owner-nya,” kata Rendro. (za)