Agenda: Sosialisasi Perjuangan dan Daspen Reporter: Tim Redaksi
BANYUMAS, derapguru.com –– Proses perjalanan sertifikasi guru cukup panjang dan berliku. Tidak hanya panjang dan berliku saja, prosesnya kadang juga diwarnai peristiwa yang unik dan lucu.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Banyumas, Dr Muhdi SH MHum, dalam acara Sosialisasi Perjuangan dan Daspen PGRI Jateng yang dilangsungkan di Gedung Guru PGRI Banyumas, Jumat 28 Juli 2023.
“Biar guru cepat tersertifikasi, muncullah jalur portofolio. Berdasarkan sertifikat. Isi lemari dibongkar, ternyata isinya sertifikat tanah semua. Tidak ada sertifikat seminar atau pelatihsn. Kalaupun ada, duwene siji loro,” tutur Dr Muhdi disambut tawa para audien.
Dr Muhdi menambahkan, tidak hanya itu saja kejadian menggemaskan saat sertifikasi masih dalam bentuk portofolio. Ada banyak guru yang menduplikat sertifikat. Sertifikat kegiatannya sama, namanya sudah berbeda, tapi lupa mengganti NIP-nya.
“Guru itu benar benar polos. Ngapusi wae kelihatan banget ngapusine. Sering jujur, jadi ga bisa ngapusi,” tandas Dr Muhdi.
Berbagai perjuangan lainnya, lanjut Dr Muhdi, sangat banyak dan beragam, termasuk mengusahakan adanya jalur afirmasi untuk guru-guru yang mendekati masa pensiun. Guru di atas usia 50 tahun langsung masuk antrean supaya mereka sempat merasakan sertifikasi sebelum masa pensiun.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Sekretaris Umum Drs Wahadi MPd, Wakil Bendahara PGRI Jateng Muslich MAcc, Kominfo PGRI Jateng Dr Agus Wismanto, Ketua PGRI Banyumas Sarno SH MSi, Wakil Ketua PGRI Banyumas Umar MM, Sekretaris PGRI Banyumas Kasianto SPd, dan Sekbid Pemberdayaan Perempuan PGRI Banyumas Poppy Andhi Utama SPd. (za)