Agenda: Konkerkab PGRI Demak Reporter: Tim Redaksi
UNGARAN, derapguru.com – Ketua PGRI Demak, Sapon SPd MPd, merasa gemas dengan banyaknya pertanyaan oerang-orang di luar dunia pendidikan tentang data guru honorer yang terus bergerak dari waktu ke waktu. Sedangkan di sisi lain, dirinya juga menyadari ada aturan bagi instansi umum maupun sekolah untuk tidak lagi ada honorer di instansi pemerintah atau di sekolah-sekolah negeri.
Hal tersebut disampaikan oleh Sapon saat memberikan sambutan dalam Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) PGRI Kabupaten Demak yang digelar di Hotel Nugraha Wisata Bandungan Kabupaten Semarang, 2 Sepetember 2023.
“Orang di luar pendidikan itu mbendina njaluk data honorer. (Jumlah guru gonorer) kok terus tambah? Sing takon iki ora bergelut di dunia pendidikan. Jadi rumangsane dadi guru iku ora iso mati, ora iso pensiun. Ini riil di lapangan, jadi meskipun dilarang, kami ya tetap harus mengangkat (karena adanya guru pensiun atau meninggal),” tutur Sapon.
Sapon meminta PGRI Jateng untuk membantu meluruskan masalah data honorer yang terus bertambah ini sekaligus meminta supaya janji Mendikbudristek untuk mengangkat 1 juga guru PPPK segera terealisasi. Harapannya, dengan adanya 1 juta guru PPPK, kekosongan guru akan segera terisi, sehingga sekolah tidak lagi terbebani memasukkan guru honorer demi menjaga keberlangsungan proses belajar mengajar di sekolah.
“Kami minta supaya janji Mas Menteri yang memprogramkan pengangkatan 1 juta guru terus didorong agar segera terealisasi,” tandas Sapon.
Lebih lanjut Sapon menuturkan, hal lain yang menjadi keluhan guru adalah banyaknya guru angkatan 2014 yang belum bisa masuk dalam PPG Dalam Jabatan. Masalah passing grade menjadi ganjalan utama sehingga mereka berharap passing grade yang ditetapkan bisa lebih diturunkan lagi.
“Dan masalah yang berikutnya lebih sangat memprihatinkan lagi. Di sekolah-sekolah ada tenaga-tenaga yang sangat dibutuhkan dan tidak bisa ditinggalkan, tapi belum terpikirkan (formasi PPPK-nya). Misalnya penjaga sekolah, kalau sekolah ditinggal penjaga, kepala sekolah bisa gulung koming. Mohon ini dibantu juga,” urai Sapon.
Laporan Panitia
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Sekretaris PGRI Kabupaten Demak, Moh Sugiarto SPd MPd, menyampaikan bahwa kegiatan Konkerkab merupakan agenda wajib organisasi yang dilakukan selambat-lambatnya 6 bulan setelah Konferensi Kerja Provinsi (Konkorprov) digelar. Kegiatan Konkerkab digelar untuk mengevalusai kerja satu tahun sebelumnya sekaligus merencanakan program kerja satu tahun berikutnya.
“Alhmadulillah bisa terlaksana pada hari ini. Sesuai dengan yang kita niatkan bersama, bahwa untuk kegiatan konferensi kerja ini kita adakan di Bandungan Ungaran. Bila biasanya kita berkipas-kipas, kini kita berjaket-jaket. Dan kami selaku panitia berharap, setelah kita menjalani rutinitas yang padat, kita bisa sejenak untuk refreshing di sini. Semoga ada banyak hal yang bisa kita peroleh dalam kegiatan ini,” tutur Moh Sugiarto.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua PGRI Jateng Dr H Muhdi SH MHum, Kabiro Kominfo PGRI Jateng Dr Agus Wismanto MPd, dan jajaran pengurus cabang maupun ranting PGRI se-Kabupaten Demak. (za)