SEMARANG, derapguru.com – Guru-guru di Indonesia sudah cukup mumpuni untuk mengajar. Kelemahan guru di Indonesia adalah minimnya pelatihan yang mereka dapatkan dari pemerintah. Hal inilah yang membuat para guru terseok-seok mengikuti perkembangan zaman di tengah himpitan beban tugasnya.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, saat memberikan tanggapan mengenai apa yang menjadi kekurangan guru pada masa kini di Kantor PGRI Jateng, Selasa 12 Desember 2023.
“Pelatihan-pelatihan tersistem, terstruktur, rutin untuk pengembangan kompetensi guru masih sangat kurang. Padahal, hal-hal inilah yang justru sangat penting bagi diri seorang guru. Beban guru justru lebih banyak pada beban administrasi ketimbang beban pengembangan diri,” tutur Dr Muhdi.
Dr Muhdi menambahkan, baik pemerintah maupun guru mestinya menyadari bahwa profesi guru adalah profesi pembelajar. Sebagai seorang pembelajar, guru harus terus mengupdate keilmuan maupun kompetensinya untuk dapat menghasilkan generasi bangsa yang terus meningkat kualitasnya.
“Karena guru harus menjadi pembelajar. Kalau guru tidak terus update, niscaya akan terus tertinggal,” tutur Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi berharap, ke depannya pemerintah akan lebih banyak mengadakan pelatihan-pelatihan yang masif untuk peningkatan kemampuan guru. Dengan pelatihan-pelatihan yang masif, target bangsa untuk memiliki generasi emas pada tahun 2045 akan tercapai.
“PGRI sebagai mitra pemerintah juga akan membantu memberikan berbagai macam pelatihan bagi guru. Sudah ada banyak yang kami sediakan mulai dari digital academy training sampai keterampilan menulis dan editor. Semoga bisa mendorong peningkatan kompetensi guru kita,” tutur Dr Muhdi. (za)