SEMARANG, derapguru.com – Forum atau kegiatan yang digelar PGRI Jawa Tengah sepanjang tahun 2022 sebanyak 51 kegiatan. Jumah ini bila dibagi rata, kegiatannya setara 1 minggu 1 kegiatan.
Produktivitas PGRI Jawa Tengah tersebut disampaikan oleh Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, saat menyampaikan laporan dalam Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) IV PGRI Jawa Tengah yang digelar secara blanded antara luring dan daring, Sabtu-Minggu 4-5 Maret 2023.
“Dengan jumlah kegiatan mencapai 51 forum, bila forum-forum ini dibagi rata selama satu tahun, setidaknya pada setiap minggunya ada kegiatan atau forum yang terkait dengan PGRI,” tutur Dr Muhdi.
Dalam Sidang Pleno 2 yang dipimpin oleh Wakil Ketua PGRI Jateng Dr Bunyamin tersebut, Dr Muhdi melaporkan bahwa PGRI Jawa Tengah selama masa bakti 2022 menjalankan semua kegiatan yang telah dirancang pada Konkerprov tahun sebelumnya. Kendati demikian, dari seluruh kegiatan yang dilangsungkan, ada 9 hal yang difokuskan, antara lain penguatan organisasi, pengembagan keprofesionalan guru, kegiatan kemanusiaan.
“Selain itu, ada pula kegiatan pengabdian kepada masyarakat, perlindungan hukum, kegioatan biro-biro, perangkat kelengkapan organisasi, badan khusus, keuangan, dan DPD RI,” tutur Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi menuturkan, untuk kegiatan penguatan organisasi misalya, PGRI Jawa Tengah menggelarnya dengan mengadakan berbagai forum yang diatur dalam AD/ART. Pelaksanaannya pun dilakukan tepat waktu, selalu tertib sehingga membuat PGRI Jawa Tengah menjadi PGRI paling tertib di seluruh Indonesia.
Laporan Keuangan
Sementara itu, Bendahara PGRI Jawa Tengah yang juga Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati, menyampaikan bahwa kegiatan keuangan PGRI Jawa Tengah sangat sehat. Meski secara YoY (Years of Years) mengalami penurunan tapi saldo masih mengalami surplus.
“Bila dibandingkan tahun sebelumnya, saldo yang dimiliki mengalami peningkatan penuruinan 1,6 persen, yakni dari 112.573.424 mencapai 1.502.907.974,” tandas Dr Sri Suciati.
Dr Sri Suciati menambahkan, sumber keuangan organisasi berasal dari iuran anggota, hasil usaha, kontribusi anak lembaga, tabungan konggres dan konprov, bantuan insidental anak lembaga, dan lain-lain.
Sedangkan pengeluarannya terdiri dari kebutuhan perkantoran, belanja pegawai, presentasi pengurus, perjalanan dinas organisasi, pembinaan dan pengembangan organisasi, pengembangan profesi dan perlindungan hukum, dan pengeluaran umum lainya.
Usai pemaparan laporan keuangan yang disampaikan secara rinci oleh bendahara, dilanjutkan dengan laporan hasil pemeriksaan oleh Tim pemeriksa yang terdiri dari Pengurus PGRI Kabupaten Cilacap, Pengurus PGRI Kabupaten Tegal, dan Ketua PGRI Kabupaten Demak. Disimpulkan bahwa laporan keuangan PGRI Jateng telah disajikan secara wajar sesuai SAK 35. (za/pur)