Agenda: Sosialisasi Pembatik Reporter: Tim Derap Guru
SEMARANG, derapguru.com – Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, mewanti-wanti agar para guru terus belajar atau mau beradaptasi dengan penggunaan teknologi informasi. Pasalnya, proses pembelajaran di masa mendatang akan dilaksanakan dengan basis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dr Muhdi dalam acara ‘Sosialisasi Pembatik (Pembelajaran Berbasis TIK) yang disirkan langsung melalui di UP Radio Semarang, Senin 26 Juni 2023.
“Sampai saat ini, untuk menciptakan generasi unggul, (kemampuan guru dalam) pembelajaran berbasis TIK ini masih menjadi masalah. Saya bersyukur adanya program Pembatik ini. Program ini harus kita dorong bersama-sama,” kata Dr Muhdi.
Dr Muhdi mengingatkan, ketika proses pembelajaran mulai mengarah pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, guru sudah bukan lagi agent of knowlendge (agen pengetahuan). Knowledge atau pengetahuan tidak lagi didapatkan melalui guru, melainkan didapatkan dari dunia digital.
“Guru bukan lagi agent of knowledge (agen pengetahuan), tapi akan berubah sebagai agent of learning (agen pembelajaran),” lanjut Dr Muhdi.
Dr Muhdi juga menuturkan, kemanjuan yang begitu cepat memaksa para guru untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Makna pembelajar sepanjang hayat ini adalah mampu terus-menerus berpikir sehingga proses berpikir akan menjadi sebuah kebiasaan (habit of mind).
“Puncak pembelajaran sepanjang hayat itu pembentukan habit of mind,” tandas Dr Muhdi.
Terkait dengan program Pembatik, Dr Muhdi berharap program ini tidak menjadi pengakhir dari sebuah kegiatan, melainkan menjadi cikal bakal bagi berkembangnya program yang lebih besar lagi.
Duta Teknologi Kemendikbudristek, Anita Sukarini, menuturkan bahwa Pembatik merupakan akronim dari Pembelajaran Berbasis TIK. Pembatik ini merupakan program peningkatan kompetensi guru yang diselenggarakan oleh Balai Layanan Platform Teknologi Kemendikbudristek.
“Pembelajaran Pembatik ini nantinya akan dilaksanakan secara full daring. Full online. Dilaksanakan secara leveling. Ada 4 level. Pada bagian akhir nanti, untuk peserta yang bisa lolos sampai dengan level 4, dan menduduki posisi 5 besar, akan diangkat menjadi Duta Teknologi di provinsinya,” tutur Anita. (za)