JAKARTA, derapguru.com – Gerakan untuk menanggulangi peredaran narkoba oleh pihak kepolisian tidak lagi main-main. Polda Metro Jaya mulai menyasar kampus-kampus dengan tes urine rutin tiap bulan, untuk menekan peredaran narkoba di wilayah Jakarta. Informasi tersebut disampaikan Direktur Reserse Narkoba Polda Metrojaya, Kombes Mukti Juharsa, saat menyampaikan rencana ke depan terkait dengan penanggulangan penyalahgunaan narkoba.
“Ya kita akan join dengan beberapa universitas untuk melakukan tes urine bersama. Semoga program ini bisa sukses dan lancar dengan menekan angka-angka pengguna yang ada di wilayah Jakarta pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” kata Kombes Mukti, Jumat 21 Oktober 2022.
Mukti menuturkan, tes urine dilakukan sebagai barikade dan barrier awal kampus sebagai penjaga moral. Kampus harus bersih dari narkoba untuk dapat membantu bangsa ini lepas dari ancaman narkoba. Untuk itu, pihaknya berencana menggandeng komunitas untuk pelaksanaan tes urine rutin. “Ke depan Polda Metro Jaya akan mencoba membangun komunikasi dengan beberapa komunitas untuk rutinitas melakukan tes urine sebagai barikade dan barier awal kampus sebagai penjaga moral,” kata Mukti.
Mukti mencatat, berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah pengguna narkotika terus meningkat di Indonesia, yakni dari 1,8 persen pada 2019 menjadi 1,95 persen pada 2021. Risiko perempuan terpapar narkotika juga meningkat dari 0,20 persen pada 2019 menjadi 1,21 persen pada 2021. Sedangkan keterlibatan seseorang dalam penyalahgunaan narkoba 88,4 persen disebabkan oleh pengaruh teman.
“Hal ini yang kita sangat khawatirkan bahwa kenaikan pengguna meningkat di wilayah Indonesia,” kata Mukti.
Mendukung
Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbudristek, Prof Nizam, merespons rencana tes urine di sejumlah universitas di Indonesia. Dia menyatakan Kemendikbudristek mendukung upaya kepolisian dalam menekan narkoba. Dia juga mengatakan, bahwa Kemendikbudristek selama ini juga sudah bekerja sama dengan BNN dan Polri dalam pemberantasan narkoba di kampus-kampus.
“Kita tentu mendukung setiap upaya untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkoba terutama di lingkungan generasi muda. Selama ini kita sudah bekerja sama erat dengan BNN dan Polri dalam pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di perguruan tinggi,” imbuhnya.
Prof Nizam menuturkan, dukungan Kemendikbudristek terhadap gerakan kepolisian untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba, merupakan bukti adanya komitmen yang sama antara pihak kepolisian dan pendidikan tinggi. Dia berharap semua kampus-kampus di Indonesia akan bebas dari penyelahgunaan narkoba. (za)