
SEMARANG, derapguru.com — Akhir-akhir ini, ada banyak musibah yang disebabkan oleh hujan. Selain banjir bandang di Pekalongan yang beberapa waktu lalu menyita perhatian, baru-baru banjir Bekasi yang begitu mengerikan juga belum surut sampai saat ini.
Situasi dan kondisi masyarakat inilah yang dijadikan pemantik dalam ceramah tentang “keberkahan” yang dibawakan Ustadz Nur Ahsin SAg MSi dalam acara ‘Ngabari (Ngaji Bareng PGRI)” yang disiarkan langsung UP Radio Semarang, Jumat 7 Maret 2025.
“Hujan seringkali disebut sebagai rahmat Allah. Tapi bila hujan dicabut barokahnya oleh Allah, maka hujan akan berubah menjadi musibah. Bukan hanya melukai, menghilangkan harta benda, bahkan terkadang menghilangkan nyawa,” urai Ustad Nur Ahsin.
Ustad Nur Ahsin menambahkan, keberkahan adalah kata kunci untuk bisa mendapatkan kebaikan-kebaikan dari Allah. Bila hal-hal yang kita dapatkan dilapisi semua dengan keberkahan, maka segala sesuatu yang didapatkan akan membawa kebaikan atau berkembang menjadi berkelimpahan.
“Kita punya uang 5 juta, kalau uang itu berkah, kita bisa membelanjakannya menjadi barang bernilai barang 5 juta dan bisa berkembang menjadi 10 juta. Tapi bila tanpa keberkahan, uang 50 juta sekalipun, akan cepat habis sia-sia atau masuk ke tubuh dalam bentuk penyakit,” urai Ustad Nur Ahsin
Bicara tentang keberkahan, lanjut ustad Nur Ahsin, ada banyak istilah yang berkembang di masyarakat. Ada berkah, barokah, dan ada pula yang menyebut berkat. Dalam bahasa Arab, disebut barokah. Artinya, kebaikan yang melimpah-limpah.
“Bila dirunut dari bahas arab barokah yang artinya kebaikan-kebaikan yang melimpah. Maka marilah berfokus diri untuk mencari keberkahan dalam segala urusan kita, termasuk dalam menjalankan puasa ramadan ini,” tandas Ustad Nur Ahsin. (za)