SEMARANG, derapguru.com – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 harus dapat menjadi momentum untuk melakukan proses akselerasi pendidikan yang sempat mengalami learning loss pada masa-masa pandemi.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, saat ditemui derapguru.com di sela-sela upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2023 di Halaman Menara Kampus IV UPGRIS, Selasa 2 Mei 2023.
“Saya sepakat dengan Mas Menteri, ini momentum penting untuk mengejar banyak ketertinggalan karena Pandemi covid. Mudah-mudahan di tahun 2023 ini kondisi terus memvaik dan semangat para peserta didik meningkat sehingga momentum Indonesia emas tidak terlewatkan,” urai Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi menguraikan, bahwa PGRI sempat khawatir terhadap learning loss yang berdampak pada ketertinggalan pada masa-masa pandemi. Terlebih lagi dari hasil riset, ada ketertinggalan selama 11 bulan saat tahun pertama covid melanda.
“Jujur saja, pada saat covid kita sempat cukup cemas, kalau (ketertinggalan) ini terus menerus berlangsung, tentu sangat beresiko. Pada tahun pertama saja kita mengalami keteringgalan 11 bulan. Saya yakin ketertinggalan kita selama pandemi mencapai 1-2 tahun,” tandas Dr Muhdi.
Dr Muhdi meminta, seluruh steakholder pendidikan—bersama pemerintah, tentunya—dapat membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk terus-menerus bergotong-royong dalam memulihkan kondisi pendidikan. Setiap elemen pendidikan harus sama-sama sadar bahwa ada masa di mana anak-anak sekolah kehilangan waktu belajar sehingga memerlukan bantuan untuk mengakselerasinya.
“Adanya keterbatasan pada masing-masing jenjang pendidikan pada masa pamdemi perlu disadari oleh jenjang pendidikan selanjutnya dengan saling membantu siswa-siswa yang tertinggal untuk mengaselerasikan diri,” tandas Dr Muhdi.
Janji Pemerintah
Selain pentingnya proses akselerasi dunia pendidikan, Dr Muhdi juga meminta pemerintah untuk memenuhi janji penuntasan tenaga honorer yang masih akan untas pada tahun 2023 ini. Bahkan, dalam HUT ke-77 PGRI tahun lalu, di hadapan Presiden 0dan puluhan ribu guru, Mendikbud Nadiem Makarim menjanjikan penuntasan maksimal tahun 2023.
“Mas Menteri menjanjikan, bila sampai Maret 2023 kok pengajuan formasi guru dari daerah tidak maksimal, maka kekurangannya akan ditutup oleh pemerintah. Batas akhir pengajuan formasi dari daerah itu sampai bulan April kemarin. Artinya, saat ini pemerintah sudah menggenggam data-data kekurangan guru. Mari kita tunggu realisasinya dari penutupan kekurangan formasi” tandas Dr Muhdi. (za)