SEMARANG, derapguru.com — Filosofi perjuangan tim pemenangan Dr H Muhdi SH MHum dalam kontestasi DPD RI adalah sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, lan menang tanpa ngasorake.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Obor, H Sakbani SPd MH, dalam acara “Mangayubagya Dr H Muhdi SH MHum sebagai Anggota DPD dan MPR RI Periode 2024-2029” di Balairung UPGRIS, Minggu 6 Oktober 2024.
“Sugih tanpa bandha artinya kaya tanpa harta. Pak Muhdi ini tidak punya harta, tapi beliau bagian dari PGRI. PGRI punya banyak relasi, banyak teman, banyak saudara. PGRI bersepakat menugasi beliau maju dalam kontestasi DPD. Alhamdulillah meski tanpa bandha, tetap bisa maju dan lolos,” tutur Sakbani.
Sakbani menambahkan, kalimat digdaya tanpa aji memiliki arti kuat tanpa memiliki kesaktian. Dengan hati dan pikiran baik, secara tidak langsung membentuk perilaku yang baik. Dari sana orang akan menghargai dan segan dengan kita walau kita tak punya kelebihan(aji).
“Nglurug tanpa bala artinya maju perang tanpa pasukan. Bahwa untuk meraih sesuatu tidak harus dengan kekuatan luar biasa. Sedangkan menang tanpa ngasorke artinya bila menang tidak membuat malu lawan yang dihadapi,” tandas Sakbani.
Lebih lanjut Sakbani menuturkan, dalam kontastasi ini dirinya sangat bahagia meski kemenangan tertunda. Pasalnya, untuk mencapai kemenangan ini, tim harus sedikit tegang karena posisi Dr Muhdi ada di posisi 5 dari 4 yang dibutuhkan.
“Alhamdulillah, akhirnya Gus Yassin mundur karena maju kontesrasi Gubernur sehingga bapak kita bisa maju ke Senayan. Meski tertunda tapi tetap berhasil. Mungkin ini juga karena sawan saya. Saya sering mendapatkan sesuatu yang besar tapi diawali dengan tertunda. Bahkan, dulu mau nikah saja harus ditunda,” tutur Sakbani. (za/wis/pur)