SEMARANG, derapguru.com — Agenda English Drama Performance (EDP) telah menjaga konsistensi mereka dalam memproduksi seni pertunjukan. Di tahun ini keenam belas ini, mereka baru saja mempersembahkan pertunjukan dengan tema besar “The Journey from Silence to Liberation”.
EDP merupakan proyek mata kuliah Prose and Drama Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) FPBS Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Pada produksi tahun ini, mereka menampilkan dua pementasan drama bertajuk “Song of Liberation” dan “The Silent Scream”.
Dosen pengampun mata kuliah, Rr Festi Himatu Karima MHum, menyampaikan bahwa program EFP adalah salah satu cara untuk mematangkan mahasiswa dalam bidang sastra, terutama seni peran. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa digembleng untuk bisa memproduksi naskah, mementaskannya, sekaligus memproduksi seni pertunjukannya.
“Bukan sekadar menulis naskah dan mementaskannya. Tapi kami juga melatih mahasiswa untuk memproduksi pementasan sebagai sebuah seni pertunjukan. Jadi tak semata bermain drama, tapi memproduksi pementasan drama sebagaimana lazimnya sebuah pertunjukkan,” tutur Festi.
Festi menambahkan, karena dirancang sebagai sebuah seni pertunjukkan maka dalam prosesnya diajarkan pula bagaimana cara mempromosikan pementasan mulai dari membuat pamflet yang menarik sampai promosi di media sosial. Tak hanya itu saja, mereka juga diajari untuk mengenal stage manager sampai dengan memproduksi serta menjual tiket pementasan.
“Semua kami ajarkan secara komplit supaya mereka nanti tahu persis, bagaimana step by step memproduksi sebuah pementasan,” urai Festi.
Lebih lanjut Festi berharap, dengan proses perkuliahan seperti ini, mahasiswa diharapkan bisa menangkap dan memahami materi dengan lebih baik. Di luar itu, proses kuliah yang mengedepankan praktik dalam skala kolosal akan membiasakan mahasiswa untuk belajar bekerjasama dalam tim.
“Cara ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkreatifitas secara maksimal. Mau tidak mau mereka juga akan belajar untuk bisa bekerjasama dalam tim, belajar keterampilan, enterpreneur, disiplin, komunikasi, kepemimpinan,” tandas Festi. (za)