SEMARANG, derapguru.com – Salah satu tantangan dalam pembinaan mahasiswa di kampus adalah adanya jangka waktu yang membatasi. Baru saja mahasiswa yang dibina berprestasi, tiba-tiba saja mereka sudah harus lulus.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor III UPGRIS, Dr Sapto Budoyo, saat memberikan arahan pada Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), di Gedung Pusat UPGRIS, Kamis 12 Januari 2023.
“Tantangannya memang selalu begitu. Baru saja mahasiswa berprestasi, ujug-ujug sudah lulus. Mau tidak mau, kita harus mengulang lagi pembinaan. Ya, kita harus mengulang lagi, mengulang lagi, dan mengulang lagi,” tutur Dr Sapto.
Proses pembinaan terus-menerus yang tiada henti ini, lanjut Dr Sapto, memang menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh para pembina kegiatan mahasiswa. Hanya saja model-model pembinaan seperti ini memang harus disadari karena kita memang hidup di lingkungan kampus yang status mahasiswa begitu dinamis.
“Lelah yo keno, tapi tetap kudu semangat,” tutur Dr Sapto.
Dr Sapto meminta, para pembina kegiatan mahasiswa bisa mendorong mahasiswa untuk lebih rajin mengikuti kompetisi baik tingkat nasional maupun internasional. Harapannya, prestasi yang didapat, akan menjadi rekam jejak bagi pencapaian mahasiswa itu sendiri, sekaligus rekam jejak kampus dalam Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa).
“Bila mahasiswa berhasil mengukir prestasi, bukan hanya mahasiswanya saja yang akan mendapatkan manfaat, kampus juga akan mendapatkan manfaat. Catatannya, asalkan prestasi itu bisa masuk dalam Simkatmawa,” tandas Dr Sapto.
Oleh karena itu, Dr Sapto mewanti-wanti supaya para pembina kegiatan mahasiswa terus-menerus mendorong para mahasiswanya untuk berkegiatan dan mengukir prestasi yang dapat dicatat dalam Simkatmawa.
“Bukan hanya mahasiswanya dapat manfaat, kampusnya juga dapat manfaat,” tutur Dr Sapto. (za)