Agenda: Silaturahmi PWP Muhammadiyah Reporter: Tim Redaksi
SEMARANG, derapguru.com – Ketua PGRI Jawa Tengah mengucapkan terima kasih atas dukungan Pengurus Wilayah Pemuda (PWP) Muhammadiyah Kota Semarang. Dukungan resmi tersebut diberikan oleh organisasi kepemudaan Muhammadiyah tersebut dalam agenda Silaturahmi PWP Muhammdiyah Kota Semarang dengan PGRI Provinsi Jawa Tengah di Wisma P4G UPGRIS, Senin 31 Juli 2023.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada kami. Semoga sinergitas ini makin membuat perjuangan-perjuangan PGRI di bidang pendidikan akan semakin kokoh dan kuat,” tutur Dr Muhdi saat menyambut kedatangan PWP Muhammadiyah Kota Semarang bersama kader-kader organisasi kepemudaan tersebut.
Dr Muhdi juga menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan dua tokoh Muhammadiyah yang kini telah menjadi anggota DPRD Jateng dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk turut mengantarkan adik-adiknya bersinergi dengan PGRI Jawa Tengah. Dr Muhdi menyinggung adanya sejarah yang tak terlupakan saat PGRI dan PKS berjuang mengegolkan UU Guru dan Dosen.
“Kami selalu sampaikan pada para guru, bahwa perjuangan mengegolkan UU Guru dan Dosen—yang berimplikasi dengan lahirnya tunjangan profesi guru—, tidak lepas dari dukungan para anggota legislatif yang terus-menerus memberikan dorongan kuat terlahirnya undang-undang tersebut,” tutur Dr Muhdi.
Salah satu partai yang memberikan dukungan kuat, lanjut Dr Muhdi, adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui kader partai (alm) Zubair Safawi. Kebetulan saat itu dari PGRI sendiri ada dua tokoh yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), yakni Dr Sudharto MA dan Prof Dr Surya. Kerjasama ketiga tokoh tersebut berhasil mendorong lahirnya UU Guru dan Dosen.
“Dulu, saat kami masih muda, kami sempat bertanya-tanya, kenapa PKS kok bisa-bisanya mencalonkan Dr Sudharto MA jadi calon wakil Gubernur Jateng? Sekarang setelah tahu bagaimana ikatan-ikatan perjuangan yang sempat terjalin antara beliau dan PKS, kami kini bisa memahaminya,” tandas Dr Muhdi sambil tersenyum.
Kendati demikian, Dr Muhdi menuturkan, meskipun PGRI banyak bekerjasama dengan tokoh-tokoh partai—termasuk PKS—, PGRI tetap menjaga netralitas anggotanya dari partai politik. “PGRI dilarang untuk terlibat aktif dalam kegiatan partai politik. Tapi PGRI tidak dilarang untuk bersinergi dengan berbagai partai yang sama-sama memiliki niat baik dalam memajukan pendidikan Indonesia,” tandas Dr Muhdi. (za)