UNGARAN, derapguru.com — Beberapa perubahan yang dilakukan Mendikdasmen Abdul Muti pada bidang pendidikan merupakan upaya pemerintah untuk kembali meluruskan tujuan pendidikan.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum saat mengisi acara ” Seminar Peringatan HUT Ke-79 PGRI & Hari Guru Nasional Tahun 2024″ yang digelar PGRI Cabang Getasan Kabupaten Semarang, Jumat 6 Desember 2024.
“Pak Menteri mulai meluruskan dengan mengembalikan pendidikan kepada sumber utama kita berbangsa yaitu melalui pembukaan Undang Undang Dasar 45. Kita semua diingatkan bahwa kita bermerdeka atau ber-indonesia itu untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” urai Muhdi.
Muhdi menambahkan, tujuan untuk menyejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Artinya, dua hal ini harus dijalankan bersamaan karena keduanya saling berkaitan dan saling mengunci.
“Kedua-duanya ini enggak boleh dipisahkan. Bahkan saya sering mengatakan kalau Indonesia mau sejahtera pendidikannya ya harus maju. Kalau mau pendidikannya maju kuncinya ada pada guru. Gurunya harus sejahtera,” kata Muhdi.
Lebih lanjut Muhdi menyampaikan, bahwa bila pembukaan UUD 45 itu diterjemahkan secara sarkastik, tujuan ke dalam dari pendirian bangsa ini adalah untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.
“Buat apa merdeka tapi tidak sejahtera kan gitu ya? Juga buat apa anak-anak harus sekolah bila nanti tidak sejahtera? Artinya sekolah memang untuk kesejahteraan. Maka tidak mengherankan bila Pak Menteri mengambil kebijakan menaikkan kesejahteraan guru. Ini upaya untuk memicu peningkatan pada aspek lainnya,” tandas Muhdi.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo SH MM, mengatakan bahwa telah terjadi perubahan orientasi dalam pendidikan Indonesia. Beberapa di antara perubahan itu terkait dengan peralihan central pembelajaran dan pembelajaran yang membahagiakan.
“Apakah pendidkan kita masih berpusat pada guru? Sekarang mboten Bapak Ibu. Pendidikan tidak berpusat pada guru, tapi telah berpihak pada murid. Guru tugasnya mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran,” tutur Sukaton.
Sukaton menambahkan, saat ini pemerintah sangat berfokus pada dunia pendidikan untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045. Berbagai sarana prasarana pendidikan sudah dibenahi dan gurunya juga mulai ditambah kesejahteraannya. (za/yud)