Wonosobo, derapguru.com – Pemerintah telah berkomitmen menyelesaikan penataan tenaga Non ASN di lembaga pemerintah pada tahun ini. Termasuk penataan guru dan tenaga kependidikan Non ASN yang ada di sekolah- sekolah negeri akan diselesaikan tahun ini. Demikian diungkapkan Ketua PGRI Jateng, yang juga Wakil Ketua Komite I DPD RI, Dr. Muhdi SH M. Hum saat berbicara dalam Konferensi XXIII PGRI Kabupaten Wonosobo di gedung PGRI setempat, Kamis 12 Desember 2024.
Dijelaskan, sesuai hasil Rapat Komite I DPD RI dengan Menpan RB, Pemerintah akan mengangkat semua tenaga Non ASN, termasuk Guru dan Tenaga Kependidikan yang datanya telah masuk Dapodik (database BKN) akan diangkat menjadi ASN P3K. Terkait dengan ketentuan anggaran 30% dari pemerintah pusat untuk belanja pegawai pemerintah daerah akan diatur dengan Peraturan Pemerintah Tentang P3K Paruh Waktu. “Jadi nanti, tahun 2025 tidak ada pegawai Non ASN di lembaga Pemerintah. Sehingga guru dan Tendik Non ASN di sekolah negeri juga akan diangkat menjadi ASN P3K”, ujarnya.
Dijelaskan lebih lanjut, selama ini kuota ASN P3K yang ditetapkan penerintah tidak bisa dipenuhi karena pemerintah daerah mengajukan formasi dibawah kuota. Ini terjadi karena anggaran belanja pegawai daerah dikunci oleh pemerintah pusat sebesar 30%. “Untuk mengatasi ini, maka pemerintah akan nengangkat P3K Penuh Waktu dan P3K Paruh Waktu. Ini penjelasan Menpan saat Rapat Kerja dengan Komite I DPD RI”, jelas Dr. Muhdi.
Ditambahkan, bahwa kebijakan ini merupakan implementasi UU nomor 20 tahun 2023 Tentang ASN, Khususnya pasal 66 yang mengamanatkan penataan pegawai Non ASN di lembaga pemerintah selambat-lambatnya akhir tahun 2024.
Sebelumnya, ketua PGRI Kabupaten Wonosobo, Suratman menyampaikan sejumlah persoalan pendidikan dan gyru yang telah diselesaikan melalui koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait.
Diungkapkan juga adanya kasus guru dengan orang tua murid yang kemudian dapat diselesaikan dengan damai tanpa menimbulkan kehebohan.
Turut hadir dan menyampaikan sambutan pada kesempatan tersebut, Staf Khusus Bupati Bidang Komunikasi dan SDM, Yusuf Hariyanto. Ia menyampaika permohonan maaf Bupati yang tidak bisa hadir secara pribadi. Dikatakan, Bupati menyampaikan terima kasih kepada PGRI dan para guru atas kerja sama dukungannya terhadap pelaksanaan visi misi dan program Pemkab Wonosobo, khususnya terkait bidang pendidikan.
Yusuf Hariyanto juga mengakui PGRI adalah organisasi yang paling solid dan kuat.
Ketua Panitia Konferensi Palal sebelumnya melaporkan dasar hukum pelaksanaan Konferensi XXII PGRI Kab Wonosobo, tujuan, tema, sumber dana dan jumlah peserta. Konferensi XXIII PGRI yang dihadiri 312 peserta dengan Tema”Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas” diawali dengan pertunjukan tari ‘Penangsang – Sutowojoyo’ dari siswa SMK Informatika PGRI Wonosobo. (Pur)