Agenda: Dies Natalis ke-42 UPGRIS Reporter: Tim Redaksi
SEMARANG, derapguru.com – Prof Rhenald Kasali pernah berhadapan langsung dengan banyak Dewan Guru Besar di kampus-kampus ternama di Indonesia saat mengembangkan program kewirausahaan di kampus-kampus. Tidak hanya ditanggapi secara sinis, terobosan yang dilakukan juga ditertawakan karena dianggap sesuatu yang sia-sia.
“Siapa yang melawan (program kewirausahaan, red)? Dewan Guru Besar. Pada saat saya datang ke kampus-kampus, Dewan Guru Besar dari perguruan tinggi terkenal semuanya menertawakan dan semua ‘mengata-ngatai’,” tutur Prof Rhenald Kasali dalam Upacara Peringatan Dies Natalis ke-42 Universitas PGRI Semarang, yang dipusatkan di Balairung UPGRIS, Senin 24 Juli 2023.
Prof Rhenald Kasali lantas menjawab dengan tegas, bahwa ada perbedaabn cita-cita antara guru besar dan mahasiswa yag dididiknya. Para guru besar cita-citanya memang menjadi guru besar. Tapi cita-cita para mahasiswa adalah bisa bekerja, dapat menghidupi keluarga, dan survive dalam kehidupan yang nyata.
“Saya bilang, Anda cita-cita menjadi guru besar. Tapi murid-murid kita, mahasiswa kita, adalah bisa menolong keluarga, bisa bekerja, bisa menghasilkan pendapatan, bisa menyelamatkan ekonomi, dan untuk itulah mereka harus memiliki mental kewirausahaan,” tandas Prof Rhenald Kasali.
Setelah para Dewan Guru Besar mulai menyadari perkara ini, lanjut Prof Rhenald Kasali, tantangan baru muncul lagi karena tidak ada dosen yang memadai untuk mendidik kewirausahaan. Dimulailah program untuk mencetak dosen-dosen yang nantinya akan mengajar kewirausahaan di kampus-kampus.
“Problemnya, ini sama dengan dosen psikologi yang tidak pernah melihat manusia. Yaitu ngajar kewirausahaan tetapi tidak pernah berwirausaha. Maka dosen kewirausahaan saya katakan harus mulai belajar berwirausaha. Tapi generasi pertama (dosen, red) kewirausahaan itu adalah generasi yang mengajarkan mahasiswa untuk mencari materi atau mencari uang,” tandas Prof Rhenald Kasali.
Padahal, lanjut Prof Rhenald Kasali, siapa yang mencari uang tidak akan pernah mendapatkan uang. Bahkan, dia bisa menjadi penipu karena haus akan uang. Uang tidak bisa dikejar karena semakin dikejar uang akan semakin melarikan diri. Tapi ada jalur kedua yang bisa ditempuh, yakni dengan membangun jalur reputasi.
“Siapapun yang memiliki reputasi yang baik, yang terkenal, pastyi akan dikejar uang. Maka kewirausahaan itu tidak semata-nata kewairausahaan, tapi peristiwa mengubah cara berpikir, mengubah mindset,” tandas Prof Rhenald Kasali. (za)