Home > Populer > Dear Guru, Begini Cara Gampang Bikin Puisi, 50 Puisi Semalam Juga Enteng

Dear Guru, Begini Cara Gampang Bikin Puisi, 50 Puisi Semalam Juga Enteng

DR FATIMAH

KUDUS, derapguru.com – Siapa bilang bikin puisi itu susah? Please deh, jangan lebay-lebay amat. Ada kok teknik bikin puisi semudah menyeduh kopi. Nama tekniknya Parmen Puber. Teknik ini diajarkan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat UPGRIS pada Guru Bahasa Indonesia tingkat SMA/Sederajat di Kabupaten Kudus, Senin 17 Oktober 2022.

“Teknik ‘Parmen Puber’ ini akronim dari ‘Parafrase untuk Menulis Puisi Bernas’. Semacam teknik menulis puisi dengan memanfaatkan parafrase atau pembentukan kalimat-kalimat yang di-elipsis,” tutur Ketua Tim Pengabdian, Dr Fatimah, saat dijumpai derapguru.com di sela-sela mengisi pelatihan di SMA 1 Kudus.

Dalam pelatihan yang diberi tajuk “Pelatihan Penulisan Puisi dengan Teknik Parmen Puber” dan dihadiri sekitar 50-an guru ini, Dr Fatimah menguraikan bahwa teknik “Parmen Puber” merupakan teknik penulisan untuk orang yang sedang belajar menulis puisi. Teknik ini cocok digunakan bagi guru untuk mengajarkan puisi pada penulis pemula atau anak-anak sekolah.

“Orang yang tidak memiliki modal pengetahuan estetis pun akan bisa menghasilkan karya puisi bernilai estetis bila menggunakan teknik ini,” tutur Dr Fatimah yang didampingi anggota Tim Pengabdian Dr Agus Wismanto, Murywantobroto MHum, dan Zainal Arifin MHum.

Lebih lanjut Dr Fatimah menguraikan, tahap pertama yang harus dilakukan dalam proses penulisan puisi “Parmen Puber” adalah membuat tulisan sebisanya. Tulisan-tulisan tersebut kemudian dihilangkan bagian-bagian yang tidak penting supaya menjadi lebih padat.

“Hakikat puisi itu ‘pemadatan’. Maka kalimat-kalimat yang panjang haruslah dipadatkan. Misalnya, Aku terus berjalan menuju kamu, sampai tubuhku terasa lelah, tapi kamu menghilang. Dipadatkan menjadi berjalan menujumu, sampai lelah, tapi kamu hilang,” tutur Dr Fatimah.

Setelah kalimat menjadi padat, dilakukan pencarian estetika melalui proses bongkar pasang kata, misal: berjalan menujumu, bisa dibongkar pasang menjadi: melangkah menujumu, berlari menujumu, bergerak menujumu. Atau, pada larik tapi kamu hilang, bisa dibongkar pasang menjadi tapi kamu musnah, tapi kamu lenyap, tapi kamu tiada.

Dari proses bongkar pasang tersebut, lanjut Dr Fatimah, larik puisi akan berubah menjadi: melangkah menujumu, sampai lelah, tapi kamu tiada. Setelah kepadatan dan sisi estetis terbentuk, baru kemudian dibentuklah tipografi dalam puisi.

melangkah menujumu

sampai lelah, tapi kamu

tiada

“Hasilnya sudah cukup bagus. Baik secara estetika, kepadatan, perimaan/bunyi, atau tipografi. Satu malam menghasilkan 50 buah puisi juga enteng. Sangat mudah dilakukan,” tandas Dr Fatimah. (za)

Leave a Reply