BENGKULU, derapguru.com – Unsur kimia Mangan (Mn) merupakan unsur kimia yang sangat melimpah di dalam tanah dalam wujud rantai senyawa hidroksida. Unsur ini juga tercampur dalam air sumur galian warga. Dalam kadar yang tepat Mangan sangat dibutuhkan oleh tubuh, tapi bila melampaui batas unsur kimia ini termasyuk logam berat beracun.
Perkara kadar Mangan dalam sumur galian warga inilah yang menjadi riset bagi Program Doktoral Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) Universitas Bengkulu yang dipimpin Riang Adeko. Dalam risetnya, air sumur galian warga banyak yang tercemar Mangan sehingga berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
“Dalam pengukuran, kami memperoleh hasil kekeruhan 113 NTU, Ph 6,50; Mangan (Mn) 1.824 mg/l dan kesadahan 1,02 mg/L. Hasil tersebut mengindikasikan air sumur gali warga tersebut telah melebihi ambang batas kesehatan yang telah diatur dalam Permenkes RI No.32 tahun 2017,” urai Riang.
Sekadar informasi, Mangan (Mn) merupakan salah satu unsur kimia yang diperlukan oleh tubuh sekaligus membahayakan bila berlebihan. Di dalam tubuh, Mangan akan membantu fungsi enzim untuk penyerapan nutrisi, penyembuhan luka, sampai dengan perkembangan tulang.
Kelebihan kadar Mangan—atau keracunan Mangan—juga bisa berdampak buruk, terutama pada saluran pernafasan dan otak. Dampak yang langsung terlihat antara lain mengalami halusinasi dan kerusakan saraf. Dalam jangka panjang, Mangan juga bisa membuat orang mudah lupa, parkinson, emboli paru, bronkitis, dan impotensi.
Biji Kapuk
Dalam riset tersebut, Riang menuturkan, bila biji kapuk dan cangkang buah bintaro ternyata sangat efektif dalam membantu menurunkan kadar Mangan dalam air sumur galian warga. Dalam penelitian tersebut air sumur galian warga diberikan perlakuan yang berbeda dengan memberikan kombinasi biji kapuk dan cangkang bintaro dengan ketebalan 20cm, 30cm, dan 50cm
“Hasilnya, semakin tebal adsorben maka semakin efektif penurunannya. Artinya, biji kapuk dan cangkang buah bintaro sangat efektif untuk mengurangi kadar Mangan dalam sumur galian warga,” tandas Riang sambil menuturkan bila risetnya ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain post test with only control group design. (za)