SURAKARTA, derapguru.com – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan melakukan screening terhadap perilaku self harm atau kecenderungan melukai diri sendiri. Hasilnya mengejutkan, 870 pelajar memiliki bekas luka sayat di lengan tangan dari perilaku self harm.
Kepala Dinas Kesehatan Magetan, Rohmat Hidayat, mengatakan dari proses screening pelajar di Kabupaten Magetan—baik pelajar sekolah maupun madrasah—perilaku self harm terbanyak ditemukan pada pelajar SMP, sisanya ditemukan pada pelajar SMA dan SD.
“Hasil screening, 42 sekolah SMP di kabupaten Magetan terdapat 701 siswa pernah lakukan self harm. Itu pun baru screening luar saja. Selebihnya lebih kami temukan pada SD dan SMA,” ungkap Rohmat Hidayat, Kamis 2 November 2023.
Sebelumnya, sempat mencuat di masyarakat, ada 76 siswa di SMPN Ngariboyo Magetan melakukan self harm menggunakan pecahan kaca, penggaris, hingga jarum. Atas temuan fenomena ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat sigap menggadeng Dinas Kesehatan untuk melakukan screening terhadap seluruh sekolah di Kabupaten Magetan.
Lebih lanjut Rohmat Hidayat mengatakan, sebagian besar aksi menyakiti diri sendiri itu dilakukan oleh siswa perempuan. Kebanyakan mereka melakukan aksi tersebut karena ikut-ikutan serta terpengaruh teman dan mengikuti tren di media sosial.
“Yang jelas terbanyak hanya ikut ikutan teman, serta melihat dari media sosial akhirnya melakukan self harm,” jelasnya.
Meski demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan tidak menemukan pelajar yang melakukan aksi self harm dengan kategori berat. Tidak ada yang sampai dirawat di rumah sakit atau yang sampai menyayat nadi.
“Sejauh ini belum ada, tetapi hal itu tentu yang tahu guru BP masing-masing sekolahnya. Kami hanya lakukan screening luar saja. Saat ini telah lakukan maping pada sekolah untuk mendata dan memilah mana yang kategori berat dan ringan,” paparnya.
Sementara itu untuk menangani kasus self harm tersebut Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Magetan telah mendatangkan psikolog untuk melakukan pendampingan serta konseling kepada para siswa yang melakukan self harm.
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Magetan, Suwata, mengatakan saat ini bimbingan dari psikolog tengah berjalan di sekolah-sekolah se-Magetan. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan yang lebih fatal ketika masalah self harm tidak segera di atasi.
“Nanti jika telah selesai, Saat ini tengah berjalan kita tunggu saja hasilnya apakah masuk dalam tahap mengkhawatirkan atau tidak,” tandas Suwata. (za)