SEMARANG, derapguru.com – Ada yang berbeda dalam kegiatan pembekalan mahasiswa KKN UPGRIS. Di atas panggung pembicara, pada bagian ujung depan agak menyamping. Ada sesosok perempuan menggunakan bahasa isyarat menerjemahkan setiap tuturan materi yang disampaikan pembicara. Keberadaan pemandu bahasa isyarat ini tentu menjadi perhatian peserta kegiatan pembekalan KKN UPGRIS, Rabu 16 November 2022, dari pagi sampai sore tadi.
Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan KKN LPPM UPGRIS, Arisul Ulumudin MPd, menuturkan bahwa keberadaan pemandu bahasa isyarat dalam kegiatan pembekalan memang bagian dari layanan panitia. Pasalnya, pada program KKN tahun ini, ada dua mahasiswa difabel yang turut serta dalam kegiatan kuliah kerja nyata ini.
“Kebetulan, pada periode KKN kali ini, ada dua mahasiswa difabel yang akan turut diterjunkan. Oleh karena itulah, kami sebagai panitia memiliki kewajiban untuk memberikan layanan tanpa membeda-bedakan,” tutur Arisul di sela-sela kesibukannya memantau pelaksanaan kegiatan Pembekalan KKN UPGRIS.
Lebih lanjut Arisul menuturkan, kegiatan KKN periode ini akan diikuti 1731 mahasiswa dengan jumlah Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mencapai 59 dosen. Lokasi KKN sendiri berada di beberapa kabupaten di Jawa Tengah meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Batang.
“Dari beberapa kabupaten tersebut, ada 23 kecamatan dan 123 kelurahan/desa yang akan digunakan sebagai lokasi KKN. Sedangkan untuk fokus kegiatan program KKN ini sendiri, diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat edukasi, sosialisasi, dan inovasi,” urai Arisul sembari menambahkan kegiatan KKN akan dilangsungkan selama satu bulan penuh mulai tanggal 17 Januari — 17 Februari 2023. (za)