JAKARTA, derapguru.com — Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menilai perlunya konsistensi dalam menjaga ketersediaan guru di seluruh wilayah tanah air. Pelajaran kekurangan guru yang terjadi berlarut-larut dalam satu dekade ini bisa menjadi pelajaran berharga dalam manajemen pengelolaan guru.
“Hingga saat ini, ketersediaan guru masih menjadi masalah di sektor pendidikan. Berbagai upaya harus konsisten dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut,” kata Lestari melalui rilis yang dikirimkannya, Sabtu 1 April 2023.
Berdasarkan data Kemendibudristek tahun 2022, setelah diadakannya rekrutmen masif melalui P3K, sampai saat ini tercatat masih ada kekurangan guru sebanyak 781 ribu orang. Padahal pengelolaan pendidikan ini bersifat berkelanjutan dan layanannya tidak bisa berhenti sementara karena gurunya tidak tersedia.
“Hal ini masih pula diperparah dengan isu krusial pendidikan nasional belum meratanya layanan pendidikan di Indonesia. Pemerataan yang buruk inilah yang berdampak pada kualitas pendidikan yang belum sepenuhnya baik,” tutur Lestari.
Kualitas pendidikan itu, tegas Rerie, sangat dipengaruhi oleh kompetensi tenaga pengajar yang secara umum belum memadai dan sebarannya juga belum merata. Di era globalisasi yang sarat perubahan ini, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, Indonesia sangat membutuhkan transformasi di sektor pendidikan.
“Tidak sekadar memenuhi kebutuhan jumlah guru, lebih dari itu, kebijakan sektor pendidikan nasional juga harus mampu melahirkan guru yang memiliki kompetensi dalam menjawab tantangan di era yang sarat perubahan ini,” tutur Lestari.
Integrasi teknologi informasi dan komunikasi pada penyelenggaraan pendidikan, lanjut Lestari, merupakan bagian dari transformasi yang harus dilakukan agar dalam proses belajar mengajar para tenaga pengajar dan peserta didik dapat berinovasi dan berkreativitas dengan baik. (za)