JAKARTA, derapguru.com — Induk perusahaan Google, Alphabet Inc, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.000 karyawan, Jumat 20 Januari 2023. PHK tersebut terjadi pada seluruh tim. Mereka yang terdampak telah dikirimi email oleh pihak manajemen Alphabet.
CEO Alphabet Inc, Sundar Pichai, mengatakan bahwa perusahaan sempat mengalami pertumbuhan yang tinggi selama dua tahun terakhir karena permintaan layanannya yang meningkat di masa pandemi.
Peningkatan yang menguntungkan itu membuat perusahaan menambah 50.000 karyawan. Tapi dalam beberapa kuartal terakhir, bisnis iklan digital melambat imbas pelemahan ekonomi dan kekhawatiran resesi global yang membuat pengiklan mengurangi pengeluaran.
“Selama dua tahun terakhir kami telah melihat periode pertumbuhan yang dramatis. Namun, untuk mempertahankan dan mendorong pertumbuhan itu, kita menghadapi realitas ekonomi yang berbeda pada saat ini,” kata Pichai dalam email tersebut.
Ia mengatakan, kebijakan PHK itu akan memengaruhi kinerja tim di seluruh perusahaan, termasuk bagian perekrutan dan beberapa fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik maupun pada produk.
Meski demikian, menurut Pichai, PHK adalah bagian dari upaya untuk memfokuskan kembali pada bisnis inti perusahaan, serta investasi awal dalam Artificial Intelligence (AI). Dia akan bertanggung jawab secara penuh atas keputusan dan konsekuensi dari adanya PHK besar-besaran itu.
“Saya bertanggung jawab penuh atas keputusan yang membawa kami kesini.Tapi saya yakin tentang peluang besar di depan kita,” ungkapnya.
Adapun untuk karyawan AS yang terkena dampak akan menerima paket pesangon. Pesangon tersebut mencakup gaji 16 minggu, ditambah gaji tambahan dua minggu untuk setiap tahun mereka bekerja di Google selama periode pemberitahuan penuh dengan minimal 60 hari.
Karyawan AS yang di-PHK juga akan menerima perawatan kesehatan berbayar selama 6 bulan. Namun, untuk pekerja di luar AS, kompensasinya akan ditentukan oleh undang-undang ketenagakerjaan setempat. (za)