SEMARANG, derapguru.com – Kabar menggemparkan datang dari platform media sosial berlogo burung biru, Twitter. Pasalnya Ratusan karyawan Twitter mengundurkan diri setelah ultimatum yang dikeluarkan Elon Musk.
Musk mengeluarkan ultimatum soal membangun Twitter 2.0, meminta karyawan Twitter yang tersisa untuk bekerja lebih keras hingga lembur atau mundur.
Karyawan Twitter diberikan waktu hingga hari Kamis 17 November 2021 pukul 17.00 waktu Amerika untuk memilih ‘Yes’ di Google Form jika mereka ingin bertahan di perusahaan. Jika tidak, maka itu akan menjadi hari terakhir mereka di perusahaan dan karyawan yang mengundurkan diri akan mendapatkan pesangon tiga bulan.
Namun, ultimatum tersebut mendapatkan penolakan dari Karyawannya. Setelah masa tenggat tersebut, ratusan karyawan Twitter langsung mengucapkan selamat tinggal dan mengunggah emoji hormat di channel Slack internal perusahaan.
“Saya tidak menekan tombol itu. Tugas saya berakhir dengan Twitter 1.0. Saya tidak ingin menjadi bagian dari Twitter 2.0,” kata seorang karyawan Twitter yang mengundurkan diri di Slack, seperti dikutip dari The Verge, Jumat 18 November 2022.
Hal ini berimbas pada penutupan seluruh kantor Twitter. Bahkan tagar #RIPTwitter trending di platform mereka sendiri.
Penutup dilakukan karena Musk dan petinggi Twitter cemas karyawan yang resign akan melakukan sabotase.
“Hi, kami menutup sementara seluruh bangunan kantor dan seluruh akses akan ditangguhkan. Kantor akan buka kembali pada Senin, 21 November,” demikian pengumuman dari Twitter.
Eksodus karyawan yang resign kabarnya sangat besar, di mana yang berkomitmen untuk mengikuti perintah Elon Musk agar bekerja keras dengan jam kerja panjang hanya separuh dari total 4.000-an karyawan yang masih ada. (Arjun Naja/za)