JAKARTA, derapguru.com – Pengelola Domain Internet Indonesia (Pandi) sedang menjajaki penggunaan aksara nusantara sebagai bahasa pemrograman komputer. Penggunaan aksara nusantara menjadi bahasa pemrograman membuat sistem komputer nasional akan lebih aman dari serangan hacker seperti beberapa waktu lalu.
“Umumnya pelaku kejahatan siber menggunakan karakter aksara Latin untuk meretasnya. Tapi coba bayangkan jika bahasa pemrograman kita menggunakan aksara nusantara, siapa yang bisa meretasnya? Kecuali dia (pelaku kejahatan siber) mempelajari dulu aksaranya,” ungkap Wakil Ketua Bidang Pengembangan Riset Terapan Inovatif dan Teknik Pandi, Isnawan, dalam rilis resminya Sabtu 23 Oktober 2022.
Lebih lanjut Isnawan menuturkan, nusantara kaya dengan aksara, mulai aksara Jawa, Sunda, Bali, Lontaraq, sampai Pegon. Yang dibutuhkan selanjutnya adalah kemampuan menguasai bahasa pemrograman. Sayangnya, bahasa pemrograman yang digunakasn dalam pengembangan sistem seperti Python, Shell Scriting, Java, C++, PHP, Javascripts sintaknya masih menggunakan aksara latin.
Pengamat Budaya Jawa Universitas PGRI Semarang, Bambang Sulanjari menuturkan, sangat mendukung penggunaan aksara nusantara untuk pengembangan sistem komputasi. Di Indonesia ini ada ratusan bahasa tapi hanya sedikit bahasa yang memiliki aksara. Pemanfaatan aksara nusantara dapat membantu mempertahankan aksara nusantara dari kepunahan.
“Terutama aksara Jawa. Aksara Jawa sampai saat ini masih diajarkan di sekolah-sekolah di wilayah Jawa. Pengguna bahasa maupun aksara Jawa juga masih banyak sehingga aksara Jawa ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahasa pemrograman komputer,” tutur Bambang yang juga Pengajar di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah UPGRIS ini.
Lebih lanjut Bambang menuturkan, kedekatan bahasa Jawa dengan dunia komputer sebenarnya sudah terbangun sejak lama. Sebagai contoh, mulai Windows 10 ke atas, di dalamnya sudah dilengkapi dengan fitur bahasa Jawa. Beberapa aplikasi bahasa Jawa juga ada dalam sistem android dan dapat diunduh dalam playstore.
“Yang belum itu kan bagaimana aksara Jawa dijadikan bahasa pemrograman. Kalau ini wilayah teman-teman IT. Kami siap mensupport. Beberapa waktu lalu, kami juga mensupport Wikipedia untuk urusan-urusan konten berbahasa Jawa,” tutur Bambang. (Arjun Naja/za)