SEMARANG, derapguru.com – Bulan Bahasa selalu diperingati pada Bulan Oktober. Ternyata tidak semua orang paham kenapa harus jatuh di bulan Oktober. Hanya orang yang berkaitan dengan bahasa seperti akademisi bahasa, praktisi, bahasa, atau pegawai di lembaga bahasa yang paham tentang alasan peringatan di bulan Oktober.
Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), Dr Asrofah, mengungkapkan bahwa peringatan Bulan Bahasa tidak lepas dari peringatan Hari Sumpah Pemuda. Momen Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928 merupakan salah satu momen pentingnya yang berkaitan langsung dengan bahasa, yakni berbahasa satu Bahasa Indonesia.
“Momen Sumpah Pemuda di bulan Oktober inilah yang menjadikan peringatan Bulan Bahasa selalu jatuh pada bulan Oktober,” tutur Asrofah dalam acara Pembukaan “Peringatan Bulan Bahasa” Fakultas Bahasa dan Seni di Kampus 4 Universitas PGRI Semarang, Rabu 12 Oktober 2022, pagi ini.
Asrofah menuturkan, kegiatan Bulan Bahasa akan diisi dengan rentetan agenda kebahasaan di antaranya layanan Klinik Bahasa, Seminar Nasional Kebahasaan, dan Bincang Bahasa. Layanan Klinik Bahasa merupakan layanan untuk mengatasi masalah-masalah kebahasaan dengan Praktisi Bahasa, Dr Nanik Setyawati dan R Yusuf Sidiq B MA. Layanan ini diberikan secara gratis pada masyarakat selama bulan Oktober.
“Seminar Nasional Kebahasaan akan menghadirkan Rektor UPGRIS Dr Sri Suciati, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Bahasa Kemendikbud, Dr M Abdul Khak, dengan moderator Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Dr Ganjar Harimansyah. Seminarnya akan dilangsungkan pada Rabu 19 Oktober 2022,” tutur Dr Asrofah.
Sedangkan untuk agenda Bincang Bahasa, lanjut Asrofah, akan menghadirkan Sabrang Mowo Damar Panuluh atau Noe Letto, putera Budayawan Emha Ainun Najib, beserta pasukan Wakijo Lan Sedulur (WLS). Kegiatan Bincang Bahasa sendiri akan dipusatkan di Balairung UPGRIS pada Rabu 26 Oktober 2022 mendatang. (za)
