SEMARANG, derapguru.com — Waktu berbuka puasa adalah satu waktu ibadah di bulan Ramadan yang harus tepat waktu dalam menjalankannya. Adanya perintah untuk mendahulukan berbuka (baca: membatalkan puasa) merupakan bukti betapa perintah berbuka itu begitu utama dan tidak boleh ditunda-tunda.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PGRI Pemalang, Mualip SPd MM, dalam acara “Refleksi Ramadhan Bersama PGRI Jawa Tengah” yang disiarkan langsung UP Radio Semarang, Rabu 3 April 2024.
“Tapi perlu diingat juga, ketika kita diberikan ketepatan waktu untuk berbuka, maka harus pula diikuti ketepatan waktu dalam menjalankan ibadah salat magrib,” urai Mualip.
Mualip menambahkan, waktu yang pendek antara magrib dan isya, menjadikan perintah mendahulukan berbuka menjadi unik. Pasalnya, perintah untuk melaksanakan salat tepat waktu juga ada. Maka dari itu, dari kedua perintah ini, terselip sebuah hikmah supaya kita bisa mengatur waktu secara efektif dan efisien dalam menjalankan kedua.
“Hal yang dapat diambil dari ketepatan waktu berbuka–yang disusul ketepatan waktu salat magrib–adalah penting kita untuk menjalankan segala sesuatu secara efektif dan efisien,” tutur Mualip.
Lebih lanjut Mualip menuturkan, dalam suasana Ramadan ini setiap orang harus bisa mengambil hikmah-hikmah yang ada. Ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari tiap ibadah yang kita lakukan. Dan yang tak kalah penting, lanjut Mualip, kebaikan-kebaikan yang dilakukan saat menjalankan ibadah pada bulan Ramadan tidak hanya berhenti pada bulan ini saja.
“Jangan berhenti ketika sudah memasuki tanggal 1 Syawal nanti. Kebaikan-kebaikan yang telah kita selama bulan Ramadan harus terus kita lanjutkan seterusnya,” tandas Mualip. (za)