PEKALONGAN, derapguru.com — Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, menyampaikan bahwa berbagai bentuk perjuangan yang disampaikan pada insan pendidikan merupakan apa-apa yang telah dilakukan. Bukan sesuatu yang masih berupa rencana atau sekadar konsep yang baru akan dilakukan atau malah masih berwujud khayalan.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, saat menyampaikan berbagai macam bentuk perjuangan PGRI dalam acara “Silaturahmi dan Koordinasi IPPK dan PGRI se-Ekskrasidenan Pekalongan” di Teh Jawa Resto Kota Pekalongan, Minggu 4 Februari 2024.
“Apa yang kami sampaikan ya itulah sesuatu yang telah kami lakukan selama berjuang bersama PGRI. Kami tidak akan menyampaikan sesuatu yang tidak pernah kami lakukan atau malah masih berupa khayalan semata,” tandas Dr Muhdi.
Dr Muhdi menambahkan, perjuangan PGRI bagi para guru tidak hanya dalam usaha meningkatkan kompetensi keilmuannya saja. PGRI juga memperjuangkan guru dari sisi perlindungan hukum dan peningkatan kesejahteraan hidupnya.
“Kunci supaya bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa maju sangat bergantung pada kemampuan guru dalam menghasilkan generasi unggul. Di sisi lain, mustahil para guru bisa menghasilkan generasi unggul apabila perlindungan dan kesejahteraannya tidak dipenuhi,” tandas UPGRIS.
Lebih lanjut Dr Muhdi menyampaikan, PGRI dan IPPK merupakan satu nafas dan satu udara dalam memperjuangkan pendidikan. Dia berharap supaya para anggota IPPK maupun anggota PGRI bisa saling berkerjasama untuk membesarkan dunia pendidikan.
Wakil Ketua PGRI Jateng, H Sakbani SPd MH, berharap supaya anggota IPPK dapat selalu sejalan dengan PGRI. Sebab bagaimanapun anggota IPPK adalah para senior para guru atau senior bagi anggota PGRI.
“Sebagai pendidik kita harus selalu memilih siapapun yang baik pada dunia pendidikan. Bila kita memilih yang baik, maka kita juga akan menuai kebaikan. Sebaliknya bila kita memilih yang buruk, kita juga akan menuai keburukan,” tandas H Sakbani.
Koordinator PGRI se-Ekskrasidenan Pekalongan, Mualip SPd MM, menyampaikan bahwa dunia pendidikan membuntuhkan regulasi perundangan yang jelas dan baik. Maka dari itu, organisasi ini membutuhkan perwakilan pada bidang legislasi supaya berbagai kebijakan dalam dunia pendidikan dapat diamankan.
“Kita perlu mengamankan kepentingan guru dan dunia pendidikan. Salah satu caranya adalah dengan memiliki wakil di meja legislasi,” tandas Mualip.
Sementara itu, Koordinator IPPK se-Ekskrasidenan Pekalongan, Soeparto, berharap IPPK dan PGRI dapat terus berkoordinasi dan bekerja sama. Pasalnya, meskipun berada dalam dua organisasi yang berbeda, keduanya berasal dari insan pendidikan yang sama.
“Banyak anggota IPPK yang dulunya anggota PGRI. Maka dari itu, kami berterima kasih sekali bisa diajak berkoordinasi untuk memikirkan dunia pendidikan,” tandas Soeparto. (za)