Agenda: ASEAN Council Teacher (ACT)+1 di Malaysia Reporter: Tim Redaksi
PUTRAJAYA, derapguru.com – Salah satu Ketua PB PGRI, Prof Dr Ir Richardus Eko Indrajit MSc MBA MPhil MA, menyampaikan makalah tentang tentang hybrid education dalam ajang ASEAN Council Teacher (ACT) +1 yang dipusatkan di Putrajaya Malaysia, Sabtu 16 September 2023. Dalam kesempatan tersebut Prof Eko Indrajit mengulas panjang lebar mengenai model pendidikan hibrida ini.
“Hybrid education adalah model pendidikan komprehensif yang berasal dari kombinasi dan integrasi face to face dalam kegiatan pembelajaran dengan pembelajaran berbasis virtual,” urai Prof Eko Indrajit dalam bahasa Inggris.
Prof Eko Indrajit menambahkan, hybrid education menggabungkan dua jenis pendidikan; tatap muka (luring) dan online (daring). Dengan cara ini, antara guru dan siswa tidak akan memiliki kendala meski guru atau siswa tidak dapat bertatap muka secara langsung.
”Hybrid education dapat berjalan karena menggabungkan kedua jenis pendidikan (tatap muka dan online, red). Pembelajaran campuran dapat saling melengkapi dan membantu. Dengan demikian kontak antara guru dan siswa tidak terputus” tandas Prof Eko Indrajit.
Lebih lanjut Prof Eko Indrajit menuturkan, model hybrid education ini sangat tepat untuk menghadapi masalah-masalah pendidikan yang terkait dengan kendala tatap muka seperti saat pandemi covid 19 yang lalu. Ketika pembelajaran tatap muka beresiko tinggi atau dilarang, maka pembelajaran tetap dapat dilakukan secara daring.
“Ketika pandemi datang, hybrid education menjadi salah satu solusi yang bisa digunakan agar proses pembelajaran tidak terhenti karena kondisi darurat. Model pendidikan seperti ini, ke depannya dapat diadaptasikan apabila terjadi kondisi-kondisi darurat seperti yang terjadi saat covid 19 mewabah,” tandas Prof Eko Indrajit. (za/wis)