YOGYAKARTA, derapguru.com — Guru Besar UGM, Ridi Ferdiana, menyebut kehadiran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi, AI bisa memberikan manfaat, tapi di sisi lain dapat menimbulkan ancaman bagi manusia dan kemanusiaan.
“AI jadi berbahaya ketika ada orang pintar yang paham AI dan membuat varian baru AI yang menyalahi etika seperti penyalahan terkait dengan privasi seperti perubahan muka dan sebagainya. Itu bahaya yang paling mengerikan,” ujar Ridi saat menyampaikan paparan terkait Open AI dan Chat GPT dalam Sekolah Wartawan dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa 27 Juni 2023.
Ridi menyampaikan kondisi tersebut tidak bisa dicegah. Oleh sebab itu, harus ada counter measure untuk mengatasi persoalan ini. Misalnya, peneliti-peneliti AI yang mampu mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi dan memasukkan ke aturan sehingga, saat timbul kejadian penyimpangan bisa dilakukan penindakan hukum.
“Begitu ada skenario menyimpang dan belum ada aturan ya dibebaskan. Jadi, kebayangkan penyalahgunaannya jadi harus ada counter measure dan ditutup aturan,” tutur pakar teknologi informasi ini.
Ridi mengatakan perkembangan AI berjalan cukup pesat dan hal tersebut sulit dicegah. Sebab, beberapa konsep AI sudah bersifat terbuka dan dikembangkan oleh siapa saja. Namun, akses terhadap AI bisa dibatasi salah satunya seperti AI face recognition.
“Ke depan AI seperti kepemilikan senjata api yang harus berizin. Untuk AI yang sifatnya terbuka/umum silakan digunakan, tetapi AI yang spesifik yang berpotensi mengalami kelalaian mekanismenya akan ada perizinan dan ini sudah dilakukan,” papar dia.
Ridi juga menyinggung kemunculan AI di dunia pendidikan. Dia mengatakan hal itu bisa menjadi titik transformasi bagi pendidik dan tidak bisa dihindari lagi.
Dia mengatakan AI membawa kemajuan terutama untuk hal-hal yang bersifat produktivitas. Namun, yang menjadi persoalan utama adalah dunia pendidikan saat ini tidak bisa lagi menggunakan pendekatan penilaian konvensional. Penilaian diubah dengan sistem yang tidak dapat dipelajari oleh mesin. (za)