JAYAPURA, derapguru.com – Sebanyak 718 bahasa daerah di Indonesia telah terindentifikasi. Kendati demikian, sebagian besar dari bahasa tersebut dalam keadaan diambang kepunahan. Untuk itu, pemerintah menghimbau seluruh ekosistem pendidikan untuk bergerak bersama untuk merevitalisasi bahasa daerah.
Fakta miris tentang bahasa daerah tersebut disampaikan Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, Hafidz Muksin, saat menghadiri kegiatan “Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Papua Tahun 2023” yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Papua, di Jayapura, Papua, Rabu 22 November 2023.
“Dari 718 bahasa daerah, ada yang kondisinya rentan, ada yang kritis, dan ada yang hampir punah. Bahkan 11 bahasa sudah punah, di antaranya ada di Papua,” kata Hafidz Muksin.
Hafidz Muksin menambahkan untuk melakukan program revitalisasi bahasa daerah, pemerintah tidak mungkin melakukannya sendiri. Pentingnya adanya kolaborasi pemerintah dengan masyarakat dan berbagai pihak yang selama ini concern terhadap kegiatan revitalisasi bahasa daerah.
“Penting adanya kolaborasi pemerintah dengan masyarakat. Dengan kolaborasi, pekerjaan yang dirasakan berat dapat terasa ringan,” tandas Hafidz Muksin.
Lebih lanjut Hafidz Muksin berharap kegiatan-kegiatan seperti pementasan kebudayaan seperti yang digelar di papua, harapannya dapat menjadi pemantik bagi pemerintah daerah untuk lebih serius melakukan inisiasi kegiatan-kegiatan untuk melestarikan bahasa daerah. (za)