Agenda: PKG Dabin II Pekalongan Reporter: Tim Redaksi
PEKALONGAN, derapguru.com – Sebanyak 45 lembaga di bawah naungan PKG Dabin II dan Pokja Bunda PAUD, baru-baru ini, menggelar secara serentak deklarasi sekolah ramah anak. Kegiatan deklarasi ini yang digelar di Halaman Kantor Kecamatan Pekalongan tersebut diikuti oleh seluruh anggota dan pengurus PKG Dabin II dan Pokja Bunda PAUD.
Ketua PKG Dabin II, Fitriyah, menuturkan kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan persatuan pendidikan khususnya di jenjang pendidikan anak usia dini agar bisa memberikan rasa aman nyaman serta memenuhi hal anak di satuan pendidikan.
“Alhamdulillah, dari 45 lembaga yang berada di bawah naungan PKG Dabin II sudah deklarasi semua, ke 45 lembaga tersebut 27 adalah lembaga berada di Kecamatan Pekalongan Selatan, sisanya terbagi Kecamatan Barat dan Timur,” ungkap Fitriyah.
Fitriyah menambahkan, proses mewujudkan sekolah ramah anak memerlukan komitmen yang kuat dari guru maupun pengelola sekolah. Dengan adanya deklarasi ini, diharapkan sekolah akan lebih komit lagi untuk menciptakan sekolah yang memberikan rasa aman, nyaman, dan memenuhi hak-hak anak.
Ketua Panitia Deklarasi, Wanipah, memberikan penjelasan terkait urgensi sekolah ramah anak di satuan pendidikan. Dalam konsepnya, sekolah ramah anak melingkupi semua hal yang berkaitan dengan sekolah seperti APE harus ramah anak, lingkungan ramah anak, gurunya, kelasnya, wali muridnya hingga petugas kebersihan harus mendukung.
“Termasuk juga bulyying ya, entah verbal maupun non verbal bahkan mungkin bisa memunculkan trauma suatu saat nanti. Oleh karenanya semua hal kita rombak agar lebih ramah pada anak,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, dengan deklarasi ini anak-anak bisa merasa aman nyaman berada di sekolah sehingga mereka bisa bercerita tentang asiknya, bahagianya mereka bersekolah di PAUD.
“Ini juga seperti menjadi salah satu promo pada awal tahun pelajaran baru supaya mereka bisa bercerita kepada adik-adiknya bahwa sekolah di PAUD itu asik, menyenangkan, aman nyaman. Pokoknya enak. Nah jadi saat mereka mulai masuk PAUD tidak ada anak yang nangis lagi karena takut ditinggal,” pungkas Wanipah. (za)