SEMARANG, derapguru.com — Ada momentum saat Malaikat Jibril berdoa dan diaminkan oleh Rasulullah. Momen itu terjadi saat Jibril menyampaikan doa tentang bulan ramadan dan celakanya manusia yang tidak mendapatkan ampunan pada bulan ramadan.
Hal tersebut disampaikan Ustad Fikri Haikal bin Zainuddin MZ saat memberikan tausiyah dalam acara “Peringatan Nuzulul Quran dan Santunan Anak Yatim Piatu” yang digelar PGRI Jateng dan Universitas PGRI Semarang, Senin siang tadi, 25 Maret 2024.
“Jibril berdoa dan diaminkan Rasulullah, makhluk suci berdoa diaminkan manusia suci. Bagaimana bunyi doanya: Celakalah manusia yang ketika bertemu dengan bulan ramadan, ia tidak mendapatkan ampunan dari Allah,” tutur Ustadz Fikri Zainuddin MZ.
Ustad Fikri Zainuddin MZ menambahkan, doa Malaikat Jibril yang diaminkan Rasulullah tersebut merupakan bukti betapa sangat mulianya bulan Ramadan. Oleh karena itu, sangat amat disayangkan bila manusia tidak bisa memanfaatkan bulan ramadan sebagai sarana untuk meminta ampunan kepada Allah.
“Seperti yang disampaikan Bapak Ketua PGRI Jateng, Dr Muhdi, bulan-bulan ini penuh dengan bonus, penuh dengan diskon, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya,” tutur Ustadz Fikri Zainuddin MZ.
Lebih lanjut Ustadz Fikri Zainuddin MZ menyampaikan kisah tentang seorang preman durjana yang telah melakukan berbagai dosa yang ingin bertaubat. Dia menemui seorang ustadz dan ustadz itu memintanya untuk hijrah mencari kampung tinggal baru yang banyak orang-orang saleh.
“Dia diminta meninggalkan kampungnya yang penuh kemaksiatan agar tidak tergoda kembali pada kemungkaran. Dalam perjalanannya mencari kampung baru, tiba-tiba dia mati. Mati saat masih mencari kampung baru. Salat belum, puasa belum, pergi haji belum, sedekah belum. Mati dalam kondisi mencari kampung di mana dia bisa istiqomah,” tutur Ustadz Fikri Zainuddin MZ.
Ketika preman durjana itu mati, lanjut Ustadz Fikri Zainuddin MZ, turun dua malaikat: Malaikat Rohmah dan Malaikat Zabaniyah. Malaikat Rohmah ingin membawa manusia ini menjadi penduduk penghuni surga. Sedangkan Malaikat Zabaniyah ingin menyeret manusia ini masuk neraka.
“Dua malaikat ribut, berebut. Allah yang desain. Kata Allah, hei para malaikatku, kalian ga usah ribut. Diukur saja, lebih dekat jarak mana antara kampung yang dia tinggalkan dengan kampung yang dia tuju. Kalau dekat kampung yang dia tinggalkan seret manusia ini, masukkan dalam neraka. Tapi kalau dekat dari kampung yang dia tuju, masukkan dia ke dalam penduduk surga,” tutur Ustadz Fikri Zainuddin MZ.
Alhasil, jarak yang diukur tenyata lebih dekat dengan kampung baru yang dituju. Maka dimasuklah preman durjana tersebut ke dalam penduduk surga.
“Semua atas berkat rahmat Allah. Maka preman yang durjana pun bisa masuk surga. Inilah yang jadi kuncinya. Semua manusia yang masuk surga adalah atas berkat rahmat Allah,” tandas Ustadz Fikri Zainuddin MZ. (za)