Agenda: Webinar Ujian Kesetaraan Pendidikan Reporter: Tim Redaksi
JAKARTA, derapguru.com — Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Anindito Aditomo, mengatakan uji kesetaraan membuka peluang bagi setiap anak mendapatkan pendidikan inklusif dan fleksibel. Lewat uji kesetaraan, anak Indonesia mudah berpindah jalur dari pendidikan nonformal ke pendidikan formal.
“Ini mengakomodasi keragaman dan kondisi peserta didik kita untuk memastikan mereka bisa melanjutkan pendidikan fleksibel untuk berpindah-pindah jalur,” tutur Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, dalam webinar Ujian Kesetaraan untuk Pendidikan yang Berkualitas pada siaran YouTube Kemendikbud RI, Jumat 16 Juni 2023.
Anindito mengatakan, uji kesetaraan bukan berarti menyetarakan pendidikan formal dengan informal maupun nonformal. Melainkan, menyetarakan hasil belajar terhadap standar nasional bukan terhadap pendidikan formal. Kendati demikian Anindito mengakui kualitas dan hasil belajar pendidikan formal dan informal bisa jadi beragam.
“Jadi, dilihat standar kompetensi yang ada yang kita terapkan juga di asesmen nasional, batas minimumnya ada, capaian minimumnya ada dalam kesetaraan ini yang mengukur litarasi dan numerasi itu,” papar dia.
Mekanisme ini, lanjut Anindito, sangat diperlukan siswa. Dia mengingatkan jangan sampai siswa hanya terpaku di satu jalur dan menghambat mereka berada di jalur pendidikan lain. “Jadi, kita buka kesempatannya bukan hanya di informal atau nonformal,” papar Anindito.
Anindito mengatakan dengan begitu semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama. Terutama, dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki. “Semua bisa mengembangkan karakter dan kompetensi mereka sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berkualitas,” tutur dia. (za)