
Salatiga, derapguru.com. Hari Guru yang diperingati setiap tanggal 25 November merupakan hari lahir PGRI. “Jadi kalau ada Kepala Daerah melarang peringatan hari ulang Tahun PGRI bisa kuwalat,” ujar Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah Dr Muhdi SH M Hum saat membuka acara Pengukuhan Perangkat Kelengkapan Organisasi, Penguatan Organisasi dan Sosialisasi Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah bertempat di SMA N 1 Salatiga (28/5). Selanjutnya Dr Muhdi mengingatkan agar pengurus yang lebih senior jangan berkecil hati apabila pengurus era sekarang mengembangkan PGRI sesuai tantangan jaman. Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah merupakan karya pendahulu PGRI yakni Drs. Karseno sebagai bentuk solidaritas kepada anggota. “Hanya di Jawa Tengah guru pensiun atau meninggal teman teman sejawat memberikan santunan sebagai bentuk solidaritas,”tambah Dr Muhdi. “Solidaritas PGRI Jawa Tengah pun dibuktikan sebagai satu satunya PGRI di Indonesia yang selalu berhasil menghantarkan kadernya dalam pemilihan anggota DPD RI sejak 2004,”pungkas Dr Muhdi yang juga wakil Ketua Komite I DPD RI itu.
Sebelumnya Ketua PGRI Kota Salatiga Fahrudin Saeful Huda SPd MM, mengungkapkan bahwa acara pokok hari ini adalah pengukuhan perangkat kelengkapan organisasi. “Di samping itu juga ada penandatanganan MoU dengan badan usaha,”ujar Saeful. “Dengan menggandeng BNI 46, KTA PGRI bisa berfungsi multipayment. Bisa digunakan untuk belanja, membayar parkir, membayar tol, dll,“tambah Saeful. “Kami juga bekerja sama dengan Luwes Swalayan sehingga anggota PGRI mendapat diskon barang barang tertentu,”pungkas Saeful.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Nunuk Dartini SPd MSi mengaku bangga menjadi bagian dari PGRI. “Ini merupakan terobosan yang luar biasa. PGRI organisasi besar diajak bargaining apa pun ‘menangan’,”ujar Nunuk. “Syaratnya harus kompak dan jangan ada duri dalam daging,”lanjut Nunuk. Di akhir sambutan Nunuk mengajak anggota bersatu padu membesarkan PGRI dan berpesan agar jangan mudah terkena hasutan. “Ingat selalu yel PGRI Hidup Guru, Hidup PGRI! Solidaritas Yes!,”pungkas Nunuk
Setelah dilakukan pelantikan dan penandatanganan MoU acara dilanjutkan dengan Sosialisasi Yayasan Dana Setiakawan Guru Jawa Tengah oleh Wakil Ketua Yayasan H Sakbani SPd MH. H Sakbani menjelaskan sejarah berdirinya yayasan tersebut di kota Surakarta tahun 1985.
“Tujuan didirikannya yayasan ini yakni memberikan dukungan tidak hanya secara moral tapi juga finansial dari sesama anggota yang pensiun atau meninggal dunia dan membuat organisasi PGRI lebih eksis,”jelas Sakbani. “Yayasan ini merupakan badan khusus induk organisasi PGRI yang bertugas melaksanakan program organisasi yakni kegiatan kemanusian dan sosial, sebagai wahana menumbuhkembangkan rasa kesetiakawanan diantara anggota, dengan cara memberi sumbangan,”tambah Sakbani. “Dalam perjalanannya yayasan sempat mengalami pasang surut, bahkan sempat mengalami defisit karena jumlah sumbangan yang masuk lebih sedikit daripada anggota yang pensiun,”tutur Sakbani. “Alhamdullilah yayasan memiliki beberapa usaha sehingga operasional yayasan tidak terganggu dan tidak sampai mengalami gagal bayar,”ujar Sakbani. (yud)