Agenda: Konkerkab PGRI Kabupaten Pekalongan Reporter: Tim Redaksi
KAJEN, derapguru.com – PGRI Kabupaten Pekalongan diminta untuk terus berkolaborasi dengan instansi Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kementerian Agama (Kemenag) dalam memajukan dunia pendidikan. Meskipun berbeda lembaga, ketiga lembaga ini sebenarnya memiliki tujuan terkait dengan terobosan-terobosannya dalam mengurusi dunia pendidikan.
Pandangan tersebut disampaikan Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, saat memberi sambutan dalam “Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) PGRI Kabupaten Pekalongan” yang digelar di Aula Gedung PGRI Kabupaten Pekalongan, Selasa 30 Mei 2023.
“Kami meminta untuk terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, termasuk juga dengan Kemenag, yang di dalamnya juga menangani madrasah. Baik PGRI, Dinas Pendidikan, maupun Kemenag, ketiganya sebenarnya sama. Bedanya, Dinas Pendidikan dan Kemenag dibiayai pemerintah, kalau PGRI biayanya secara mandiri. Tapi ketiganya sama-sama bertujuan untuk memajukan pendidikan,” urai Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi menuturkan, saat ini dunia pendidikan telah bertransfromasi dalam dunia digital. PGRI Jawa Tengah juga turut terlibat dalam penyiapan guru-guru bertranformasi dalam dunia digital. Salah satu bentuk keterlibatan PGRI Jawa Tengah adalah dengan menggelar berbagai macam pelatihan-pelatihan digital bagi para guru dan tenaga kependidikan.
“Setiap hari Kamis SLCC PGRI Jateng menggelar pelatihan penguasan kemampuan digital secara rutin. Pesertanya guru dan tenaga kependidikan yang ingin meningkatkan penguasaan kemampuan digital. Saat ini juga kami sedang menggelar Digital School Boot Camp di beberapa titik di kabupaten/kota di Jawa Tengah, dengan peserta ratusan orang guru pada tiap titiknya,” urai Dr Muhdi.
Terkait dengan kemampuan digital para guru, lanjut Dr Muhdi, dirinya optimis bila pada suatu saat nanti para guru juga bisa menjadi master dalam dunia digital yang terkenal di dunia. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan para guru-guru di Jawa Tengah yang terus meningkat dalam membuat konten digital terkait dengan pembelajaran maupun tema umum.
“Hati-hati, peran guru di depan kelas di masa mendatang akan semakin berkurang intensitasnya. Sementara kehadiran teknologi (di depan kelas) akan lebih meningkat lagi intensitasnya,” tandas Dr Muhdi. (za)