SEMARANG, derapguru.com — Organisasi PGRI lahir dari kesadaran kolektif masyarakat pendidikan akan pentingnya persatuan. Mereka yang berasal dari berbagai macam organisasi guru bersatu dalam rumah besar PGRI.
Sejarah pendirian PGRI tersebut diingatkan kembali Ketua PGRI Kota Semarang, Dr H Nur Khori MPd, dalam acara Konferensi PGRI Cabang Khusus Kementerian Agama Kota Semarang, Rabu 12 September 2024.
“Mereka datang dari segala penjuru Indonesia, dari berbagai macam latar organisasi guru, berkumpul di Kota Surakarta untuk mendirikan organisasi PGRI. Semua melebur dalam satu organisasi,” tutur Nur Khoiri.
Nur Khoiri menambahkan kesadaran kolektif untuk bersatu atau berserikat inilah yang harus terus kita jaga. Salah satu cara untuk menjaga kebersamaan adalah dengan menjaga silaturahmi untuk membangun soliditas dan solidaritas bersama.
“Komitmen kita adalah menjadikan PGRI sebagai wadah silaturahmi. Silaturahmi akan memperkuat kebersamaan menghadapi tantangan ke depan yang semakin berat,” tutur Nur Khoiri.
Terkait dengan konferensi, Nur Khoiri menegaskan bahwa seluruh pengurus PGRI Cabang se-Kota Semarang berkomitmen pada akhir 2024 seluruh cabang sudah selesai menyelenggarakan konferensi. Jadi saat memasuki tahun 2025, semua pengurusan sudah berganti semua.
Sementara itu Kepala Kemenag Kota Semarang,
Dr H Ahmad Farid MSi, berharap para guru madrasah senantiasa bersemangat dalam mendidik siswa. Pasalnya, ilmu yang diberikan pada siswa juga akan menjadi amalan baik bagi para guru di akhirat nanti.
“Semoga upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini menjadi amalan baik saat di akhirat nanti,” pungkasnya. (za)