
SEMARANG, derapguru.com – Para nominator berbagai macam perlombaan dalam Festival Media Kreatif (Medkraf-Fest) PGRI Jateng 2023 akan segera ditayangkan dalam platform youtube PGRI Provinsi Jawa Tengah, Sabtu 18 November 2023.
Kominfo PGRI Jateng, Dr Agus Wismanto MPd, menuturkan, bahwa proses penjurian untuk menentukan nominator sudah selesai dilakukan oleh tim juri. Dari rapat besar tim juri disepakati para nominator perlombaan akan ditayangkan perdana Sabtu besok, tanggal 18 November 2023 pukul 09.00WIB.
“Nominator yang akan ditayangkan perdana adalah nominator film pendek, nominator podcast, dan nominator lomba vlog,” tandas Dr Agus Wismanto sembari menuturkan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati HUT Ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2023.
Ketua APKS PGRI Jateng yang juga menjadi tim juri, Drs Agung Purwoko MPd, menuturkan masing-masing mata lomba diikuti puluhan peserta anggota PGRI Jateng dari berbagai pelosok Jawa Tengah. Dari karya-karya yang dihasilkan, banyak karya luar biasa yang dihasilkan oleh guru dan tenaga kependidikan anggota PGRI di Jawa Tengah.
“Banyak karya-karya luar biasa dalam Medkraf-Fest PGRI Jateng 2023. Karyanya bagus-bagus dan memiliki nilai keseriusan dalam konsep maupun produksinya,” tutur Ketua APKS Provinsi Jateng yang juga terlibat dalam penjurian, Drs Agung Purwoko MPd.
Agung Purwoko menambahkan, melihat produk-produk yang dihasilkan para guru dan tenaga kependidikan anggota PGRI se-Jawa Tengah ini, ada sebuah raihan positif yang dapat diambil. Yakni, guru dan tenaga kependidikan di Jawa Tengah rata-rata sudah cukup mumpuni dalam menggunakan teknologi multimedia maupun teknologi informasi,” tutur Drs Agung Purwoko.
Agung Purwoko menambahkan, dari sisi Film Pendek misalnya, kemampuan sinematografi peserta sudah sangat luar biasa. Tata kamera, cara pengambilan gambar, pencahayaan atau lighting, maupun keaktoran peserta rerata sudah sangat bagus.
“Kelemahannya barangkali para peserta belum memahami perbedaan film pendek, tayangan features, dan film dokumenter. Bahkan, ada tayangan features dan film dokumenter yang sangat bagus, tapi harus ‘gugur’, karena lombanya bukan lomba features atau film dokumenter, melainkan lomba film pendek,” tandas Agung Purwoko. (za)