BANYUMAS, derapguru.com – SD Negeri Pandansari Ajibarang Banyumas kembali mengangkat 5 jenis permainan tradisional untuk dikenalkan pada siswa-siswanya. Lima jenis permainan tradisional tersebut antara lain gobak sodor, sunda manda, egrang batok, dam-daman, dan lato-lato.
Kegiatan yang dirancang baru-baru ini dalam bentuk perlombaan tersebut digelar dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-452 Kabupaten Banyumas. Perlombaan diikuti oleh segenap siswa-siswi dari SDN Pandansari Ajibarang Banyumas.
Koordinator Korwilcam Dindik Ajibarang, Umar SPd MM, menyambut hangat kegiatan yang digagas para siswa dan guru SDN Pandansari. Ia melihat kemeriahan dan keceriaan para siswa mengikuti lomba.
“Lombanya meriah, anak-anak ceria, semangat dan bahagia. Semoga permainan yang dilombakan ini nanti akan viral lagi. Terima kasih bapak/ibu guru SDN Pandansari atas ide kreatifnya sambut dan meriahkan hari jadi kabupaten Banyumas dengan kegiatan yang meriah, dan menyehatkan,” tutur Umar.
Yusep Kurniawan, kepala SD Negeri Pandansari berharap dengan mengangkat permainan tradisional sebagai lomba menyambut dan memeriahkan hari jadi Banyumas, nantinya permainan tradisional akan kembali viral. Selain itu, dengan bermain permainan tradisional menurutnya akan mengurangi waktu anak bermain gadget.
“Dengan kegiatan ini semoga permainan anak tradisional kembali viral. Kemudian nantinya juga berdampak baik mengurangi waktu anak bermain gedjet serta dampak negatifnya,” ungkap Yusep.
Salah satu guru SD Negeri Pandansari, Saodah SPd, merasa senang bisa melihat anak didiknya ceria mengikuti lomba-lomba. Ia berharap suatu saat permainan gadget akan kalah dengan gobak sodor.
“Anak-anak ceria dan bahagia. Yang belum juara pun tetap senang. Apalagi bagi para juara. Selamat kepada para juara tetap semangat kepada yang belum menjadi juara,” ungkapnya.
Lucki Fajar Pangestu, siswa kelas V yang menjadi Juara 1 Lomba Lato-Lato menuturkan kebahagiaanya bisa menang lomba lato-lato. Ia senang dapat medali jajan dari pak guru. Menurutnya bermain lato-lato butuh konsentrasi dan tidak mudah. Ia sangat bersyukur bisa menang melawan teman-temannya yang hebat-hebat.
“Terima kasih pak guru, Bu guru. Lomba-lombanya keren. Saya hampir sudah tidak pernah main gobak sodor. Ternyata bermain gobak sodor itu sangat menyenangkan. Alhamdulillah saya jadi juara satu lomba lato-lato. Terima kasih pak guru, Bu guru medali jajanannya, mantap!” ungkap Lucki. (Ardani Kurniawan/za)