Agenda: Sosialisasi Perjuangan dan Daspen Reporter: Tim Redaksi
BANYUMAS, derapguru.com — Ada beberapa terobosan yang ditempuh pengelola Daspen untuk mempertahankan keberlanjutannya. Terobosan tersebut antara lain menyamakan nilai sumbangan yang diperoleh dengan pemberian santunan.
Cara tersebut disampaikan Wakil Ketua PGRI Jateng yang juga Ketua Daspen PGRI Jaten, dalam acara Sosialisasi Perjuangan dan Daspen PGRI Jateng yang dilangsungkan di Gedung Guru PGRI Banyumas, Jumat 28 Juli 2023.
“Pertama, nilai sumbangan dibuat sama dengan santunan. Kedua, kuota per kasus. Ketiga bikin usaha. Dan keempat, menjual aset,” tutur H Sakbani.
H Sakbani menuturkan, dengan pengelolaan yang tepat dan benar, akhirnya masa-masa berat Daspen–saat terjadi pensiun besar besaran–dapat terlewati. Daspen kini tumbuh dengan baik dan grafiknya terus meningkat beberapa tahun terakhir.
“Alhamdulillah, beberapa tahun terakhir grafiknya terus naik,” tutur H Sakbani.
Terkait dengan Daspen, H Sakbani menuturkan, bahwa Daspen dan Dansos lahir bersamaan di Surakarta. Daspen digunakan untuk santunan guru atau tenaga pendidikan yang memasuki masa purna tugas. Sedangkan Dansos digunakan untuk memberi santunan guru yang meninggal sebelum memasuki masa purna.
“Yang menggagas Pak Karseno. Berdiri tahun 1985 dan beroperasi tahun 1986,” tandas H Sakbani.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PGRI Jateng Dr Muhdi SPd MHum, Wakil Sekretaris Umum Drs Wahadi MPd, Wakil Bendahara PGRI Jateng Muslich MAcc, Kominfo PGRI Jateng Dr Agus Wismanto, Ketua PGRI Banyumas Sarno SH MSi, Wakil Ketua PGRI Banyumas Umar MM, Sekretaris PGRI Banyumas Kasianto SPd, dan Sekbid Pemberdayaan Perempuan PGRI Banyumas Poppy Andhi Utama SPd. (za)