
PAUD
JAKARTA, derapguru.com — Skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia kerena salah mengajarkan kemampuan baca, tulis, hitung (calistung).
Hal tersebut disampaikan oleh Penasihat Pengurus Pusat (PP) Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi), Netty Herawati, Kamis 30 Maret 2021.
“Saya perkirakan rendahnya PISA kita, di mana anak-anak kemampuan membacanya rendah itu karena paksaan, cara mengajarkan calistung salah,” kata Netty.
Lebih lanjut Netty menuturkan, anak usia PAUD khususnya tak perlu dipaksakan bisa calistung. Tapi kenyataannya banyak sekolah memaksakan anak memaksakan anak belajar calistung supaya bisa menguasainya sebelum masuk SD.
“Bukan berarti calistung tidak penting, tapi pada usia tersebut kita ingin membangun cara komunikasinya, interaksinya, agar nantinya belajar calistung bisa menyenangkan bukan karena paksaan,” tutur dia.
Dia berharap pembelajaran calistung bagi PAUD dan SD kelas awal bisa dikawal. Hal itu agar pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan anak dan tidak dipaksakan.
“Semoga ini diikuti dengan adanya penjaminan mutu agar pembelajaran lebih baik ke depan,” tutur dia.
Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim memperingatkan secara keras larangan mengajarkan calistung pada anak PAUD. Peringatan tersebut disampaikan saat peluncuran program Merdeka Belajar episode 24 beberapa hari lalu.
“Kebijakan kita pada saat ini melalui Merdeka Belajar Episode ke-24 akan memanfaatkan satuan pendidikan untuk pertama, menghilangkan semua jenis tes calistung dari proses penerimaan murid kita di SD. Ini yang pertama, ini yang harus kita hilangkan tidak ada abu-abu di sini. Ini adalah hak anak untuk masuk SD,” kata Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-24 melalui siaran YouTube Kemendikbud RI, Selasa, 28 Maret 2023.(za)