
TERKAIT dengan apa yang telah dilakukan Pengurus PGRI Jawa Tengah, derapguru.com secara khusus telah mewawancarai Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah, Drs Aris Munandar MPd. Selain itu wawancara juga dilakukan dengan Pengurus PGRI Kabupayten Batang, Afif Rahman MPd, untuk melihat bagaimana pengurus daerah melihat perkembangan organisasi.
***
Sekretaris Umum PGRI Jateng, Drs Aris Munandar MPd, mengungkapkan bahwa program dan kebijakan PGRI Jateng yang telah berhasil dilaksanakan pada tahun 2025, di antaranya adalah Pelaksanaan Konferensi Kerja PGRI Provinsi Jateng 2025, sebagai agenda organisasi tahunan untuk melaporkan pelaksanaan program kerja dan menyusun serta menetapkan program kerja tahun berikutnya.
PGRI Jawa Tengah juga telah berhasil mendorong pelaksanaan Konferensi Kabupaten/ kota di 35 Kabupaten/Kota Se-Jateng hingga tuntas selesai pada tahun 2025. Program lain yang juga telah dilakukan adalah Penguatan Kapasitan Pengurus (PKP) PGRI tingkat Kabupaten/Kota dan cabang yang telah dilakukan sekaligus kegiatan TURBA ke Kabupaten/Kota untuk memberikan materi tersebut guna meningkatkan pemahaman dan Tata kelola serta kepemimpinan Organisasi. Dikatakan, saat ini masih ada beberapa kepengurusan Kabupaten/Kota yang belum melaksanakan PKP (masih menunggu jadwal) karena padatnya agenda kegiatan di provinsi maupun di wilayah masing-masing.
Berikutnya adalah Kegiatan Perempuan PGRI, yang menggelar Seminar Pencegahan perundungan dan Perlindungan anak dan Perempuan, FGD Tentang Usulan Rancangan UU Sisdiknas dengan menghadirkan narasumber dari Kemendikdasmen, Pimpinan Komisi X DPR RI, Ketua Dewan Pendidikan Tinggi Pusat dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Terkait dengan Upaya pengembangan potensi, kreativitas dan kompetensi guru, PGRI Jawa Tengah juga telah menggelar Pekan Olahraga, Seni dan Pembelajaran (Porsenijar) tingkat Provinsi dan mengirimkan Kontingen Porsenijar maju ke Tingkat Nasional.
“Alhamdulillah, dalam Porsenijar Tingkat Nasional Tahun 2025 di Bandung, Kontingen Jateng meraih Juara Umum,” ujar Aris Munandar.
Dalam Upaya membantu para guru honorer dan honorer tenaga kependidikan, PGRI telah berhasil mendorong pemerintah untuk mengangkat honorer guru dan tenaga kependidikan menjadi ASN PPPK, baik melalui skema PPPK penuh waktu maupun PPPK paruh waktu. Ini adalah bagian dari Upaya peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme guru.
Selain itu PGRI Jateng melalui SLCC dan APKS juga melakukan berbagai pelatihan peningkatan dan pengembangan profesi, kreativitas dan kompetensi guru, guna memajukan Pendidikan nasional kita.
Terkait penyelesaian guru honorer menjadi PPPK Penuh Waktu dan PPPK Paruh waktu di Jateng, dikatakan oleh Aris Munandar sudah tuntas terselesaikan. PGRI Jateng mengapresiasi kinerja pemerintah dan pemerintah daerah. Dan terus mendorong agar peningkatan status, kesejahteraan dan profesionalitas guru terus dilakukan, guna mewujudkan Pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh rakyat.
Aris Munandar mengungkapkan kegiatan sosial kemanusiaan PGRI Jawa Tengah, yang juga turut membantu para korban bencana alam di berbagai tempat, seperti korban tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara dan Cilacap, serta korban bencana di beberapa tempat lainnya.
PGRI Jawa Tengah melalui LKBH PGRI juga terus berupaya melakukan pendampingan dan pembelaan kepada anggota dan para guru, yang memiliki persoalan hukum.
Tantangan PGRI
Aris Munandar juga mengakui adanya beberapa program dan kegiatan yang belun selesai dilaksanakan dan akan dilanjutkan para tahun 2026, antara lajn program Penguatan Kapasitas Pengurus (PKP) PGRI kabupaten/kota dan cabang.
Selanjutnya, diungkapkan khusus terkait perubahan 5 hari belajar ke 6 hari belajar di sekolah, untuk SMA/SMK di Jateng menurut Aris masih menjadi wacana yang perlu disosialisasikan. Begitu juga tentang guru yang tempat kerjanya sangat jauh dari rumah menjadi persoalan yang butuh penyelesaian.
Berikutnya, terkait pengembangan profesi dan kompetensi guru, menurut Aris Munandar masih diperlukan juga pelatihan dan sosialisasi konsep pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning bagi para guru.
Mantan kepala sekolah yang juga pernah menjadi anggota dewan ini juga mengungkapkan adanya tantangan PGRI pada tahun 2026, yang cukup banyak di Era disrupsi ini, antara lain pentingnya penguasaan IT bagi Guru dalam pengelolaan pembelajaran yang merupakan bagian dari penguatan kompetensi guru.
Berikutnya, juga perlu nya perlindungan guru menghadapi tuntutan masyarakat serta upaya pencegahan kriminalisasi guru. Untuk itu perlu adanya UU Perlindungan Guru yang di dalamnya juga termasuk upaya peningkatan kesejahteraan dan profesionalitas guru, ujar Aris Munandar.
“PGRI akan terus berjuang untuk kemuliaan guru, dan melakukan berbagai upaya untuk peningkatan kemampuan profesi, serta perlindungan dan kesejahteraannya,” tambah Aris.

Secara Umum PGRI Jateng Berhasil
Sekretaris PGRI Batang, Afif Rahman MPd, mengapresiasi kinerja PGRI Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Dr Muhdi SH MHum, terutama dalam program penuntasan PPPK menyeluruh di Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kota, yang dikawal oleh PGRI Jateng, khususnya oleh Dr Muhdi selaku Wakil Ketua Komite I DPD RI. Afif pun menyeluruh program PGRI berjalan satu per satu
Selanjutnya, Afif Rahman menyebutkan beberapa program PGRI Jateng yang menonjol dan berhasil dilaksanakan di tahun 2025, yakni pelaksanaan Porsenijar Tingkat Propinsi yang telah terbukti mampu menorehkan prestasi di tingkat Nasional, Jateng menjadi Juara Umum. Berikutnya kegiatan advokasi dan perlindungan guru, serta pengawalan RUU Sisdiknas melalui PGRI Propinsi Jawa Tengah yang juga anggota DPD RI.
Afif berharap beberapa kegiatan lainnya akan berjalan baik, terus dilaksanakan, dan ditingkatkan efektivitasnya di Tahun 2026, misalnya kegiatan Bimtek oleh PSLCC Propinsi, yang diharapkan tidak hanya melalui mekanisme daring, tetapi juga mode blended.
Saat ditanya tentang tantangan PGRI Batang Tahun 2026, Afif menyebutkan, antara lain peningkatan profesionalisme anggota PGRI, pendampingan optimalisasi penggunaan e-kinerja, Sounding kepada pemkab Batang maupun Disdikbud terkait optimalisasi alokasi Anggaran 20% dari dana BOS untuk para ASN PPPK paruh waktu di setiap satuan Pendidikan, serta optimalisasi rekruitmen anggota di jenjang SMA/SMK dan satuan Pendidikan di bawah Kemenag.
Tantangan lain PGRI Kabupaten Batang Tahun 2026 adalah peningkatan kesejahteraan guru, profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan serta adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan perubahan paradigma Pendidikan, ujar Afif menambahkan. (pur)




