
SEMARANG, derapguru.com — Ada cerita menarik di balik prosesi Wisuda ke-81 UPGRIS yang digelar di Balairung UPGRIS, Selasa-Rabu, 7-8 Oktober 2025. Dua dari ribuan lulusan yang diwisuda ternyata meraih program magister untuk ketiga kalinya, dua di antaranya diselesaikan di Kampus UPGRIS.
Dua wisudawan tersebut adalah Arief Rohman MSi MPd dan Afif Rahman MSi MPd. Gelar MPd yang disandang keduanya, merupakan double gelar dari S2 Magister Manajemen dan S2 Pendidikan Dasar. Kejutan lainnya, kedua wisudawan tersebut ternyata Ketua dan Sekretaris PGRI Kabupaten Batang.
Dalam wawancara dengan derapguru.com saat wisuda sebelumnya, Arief Rohman, menuturkan bahwa dirinya ingin memberikan contoh pada anggota PGRI Batang. Bahwa semangat untuk mencari ilmu, semangat untuk terus menjadi pembelajar, bagi seorang guru haruslah terus tumbuh dan tiada putus.
“Saya ingin memberikan contoh langsung bagi para anggota, agar selalu meningkatkan kemampuan dengan belajar. Saya berharap banyak anggota yang terinspirasi untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya,” tutur Arief Rohman.
Arief Rohman dan Afif Rahman berkomitmen untuk terus mengajak para guru di wilayahnya untuk meningkatkan ilmu dan kualifikasi akademik. Karena hanya di tangan guru-guru cerdas dan berpendidikan tinggilah bangsa Indonesia akan mengalami kemajuan.
Wakil Rektor IV UPGRIS yang juga pembimbing tesis keduanya, Prof Dr Nur Khoiri MPd, menyampaikan bahwa Arief Rohman dan Afif Rahman termasuk mahasiswa yang cerdas dan memiliki semangat tinggi dalam menambah ilmu.
“Selamat Wisuda S2 Magister Pendidikan UPGRIS, Ketua PGRI Batang Arief Rahman MSi MPd dan Sekretaris PGRI Batang Afif Rahman MSi MPd. Selamat memperoleh gelar magister kedua dari kampus UPGRIS. Semoga menambah kompetensi dan menjadi berkah bagi pribadi, keluarga, organisasi, dan bangsa dan negara,” ungkap Prof Nur Khoiri.
Ketua PGRI Jateng yang juga Wakil Ketua Komite I DPD RI, Dr H Muhdi SH MHum, memberikan apresiasi tersendiri bagi keduanya. Muhdi meminta apa yang telah dilakukan Arief dan Afif bisa menginspirasi para anggota PGRI lain untuk terus mengembangkan diri.
“Ini adalah wujud growth mindset dari seorang guru. Guru-guru memang harus memiliki growth mindset sebab tugas mereka sangat berat, yakni harus mendidik anak-anak yang akan hidup pada masa yang tidak bisa diprediksi,” pungkas Muhdi. (za)