
SEMARANG, derapguru.com — Publikasi ilmiah dosen Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) dan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) tertinggi di antara universitas-universitas di bawah organisasi PGRI lainnya.
Hal tersebut disampaikan Strategic Engagement Manager Elsevier, Dr Johan Jang, dalam pertemuan strategis yang diselenggarakan oleh UPGRIS dan diikuti 18 rektor dari perguruan tinggi di bawah PGRI, di Menara Gedung Pusat, baru-baru ini.
“Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) menjadi yang paling produktif dari sisi output publikasi. Sementara Universitas PGRI Sumatera Barat (Upgrisba) unggul dalam hal kualitas dampak sitasi,” terangnya.
Elsevier adalah penerbit akademik internasional dan menyediakan akses ke berbagai jurnal ilmiah dalam berbagai bidang. Melalui situsnya Elsevier juga menawarkan akses ke ScienceDirect, yang merupakan sumber daya penting dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam paparannya yang berjudul “Unlocking PGRI’s Research Potential: A Global–Local Perspective”, Johan menyoroti perkembangan riset bidang pendidikan secara global dan nasional, serta posisi dan tantangan yang dihadapi oleh Universitas PGRI di Indonesia.
“Jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lain di Indonesia, Universitas PGRI masih menghadapi gap yang perlu dijembatani baik dari sisi kuantitas maupun kualitas publikasi, terutama pada bidang pendidikan,” tutur Jang.
Jang menambahkan, secara global, produksi publikasi penelitian pendidikan terus meningkat dengan dominasi jurnal bereputasi tinggi (Q1). Tapi pada konteks Indonesia, meskipun jumlah publikasi mengalami kenaikan signifikan, sebagian besar masih terbit di jurnal Q3.
“Ikut naik signifikan, tapi sebagian besar masih terbit di jurnal Q3 dengan tingkat sitasi dan field-weighted citation impact (FWCI) yang berada di bawah rata-rata global,” tandasnya.
Lebih lanjut Jang menyampaikan, tuntutan terbesar universitas hari ini adalah keberanian untuk menapaki kualitas standar internasional, terutama adalah hasil riset. Untuk menjawab tuntutan zaman apa di lingkungan internasional, universitas wajib untuk fokus kepada riset yang berpengaruh secara global.
Dalam kesempatan tersebut, Elsevier juga menawarkan program Indonesia Research Acceleration Program (IRAP), yang dirancang untuk mendukung universitas dalam akses ke sumber daya riset berkualitas melalui ScienceDirect, peningkatan kapasitas peneliti melalui lokakarya dan pelatihan, serta penyediaan laporan evaluasi progres riset bagi pimpinan universitas.
Rektor UPGRIS, Dr Hj Sri Suciati MHum, menegaskan, pihaknya serius untuk meningkatkan kualitas akademik di UPGRIS sampai ke taraf internasional. Untuk itu, UPGRIS mengajak seluruh kampus di bawah organisasi PGRI untuk membangun komitmen bersama, memperkuat kolaborasi, meningkatkan kualitas riset, dan memperluas kontribusi Universitas PGRI dalam peta akademik nasional maupun global.
“Setelah mencapai akreditasi Unggul, UPGRIS semakin serius untuk meraih akreditasi internasional. Salah satu tahap yang sedang ditempuh ialah memperkuat kualitas hasil riset,” pungkasnya. (za)