SEMARANG, derapguru.com — Banyak tantangan yang dihadapi PGRI dalam upaya menegakkan marwah organisasi. Bukan hanya menghadapi tekanan-tekanan saja, tapi juga menghadapi upaya-upaya pecah belah organisasi.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PB PGRI, Prof Dr Unifah Rosyidi, saat menghadiri Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) PGRI Jateng yang digelar di Balairung UPGRIS dan Wisma P4G Kampus 2 UPGRIS, Minggu 28 April 2024.
“Tantangan PGRI luar biasa. Dari dalam dan dari luar. Sebagai seorang ketua, saya harus melakukan pengorbanan untuk menjaga marwah organisasi. Agar organisasi ini senantiasa diletakkan pada posisi terhormat,” tutur Prof Unifah.
Prof Unifah menambahkan, tidak mudah untuk menjaga keberlangsungan organisasi ini. Ada banyak pihak yang berusaha merongrong dari dalam maupun memecah-belah dari luar. Bahkan, saat ini telah ada 72 organisasi guru untuk melemahkan perjuangan para guru.
“Ya misalnya, ada para pemimpin yang ingin membelah-belah organisasi. Sampai ada 72 organisasi. Meskipun PGRI ditempatkan nomor satu, saya diundang emoh datang, saya kirimkan saja yang lain. Enggak mau datang,” tandas Prof Unifah.
Apa yang dilakukannya ini, lanjut Prof Unifah, merupakan upayanya untuk menjaga marwah organisasi. Agar PGRI senantiasa terhormat dan para guru tidak terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok kecil.
“Nggak apa-apa saya tidak ada foto mejeng bersama mereka di senayan. Nggak penting. Tapi organisasi ini harus dihormati. Itu yang selalu saya jaga,” tandas Prof Unifah. (za)