
SEMARANG, derapguru.com — Kebutuhan pendidikan Indonesia sudah bukan lagi pada kemudahan akses pendidikan. Melainkan sudah bergerak pada kebutuhan kualitas dari pendidikan itu sendiri.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PB PGRI, Prof Unifah Rosyidi, dalam seminar “Pemenuhan Akses Terhadap Pendidikan Bermutu Untuk Semua” yang digelar PB PGRI bekerjasama PGRI Jateng di Auditorium GP Lantai 7 Kampus UPGRIS Cipto, Rabu 3 September 2025.
“Kami percaya akses pendidikan dasar sudah hampir 100 persen, bahkan di beberapa daerah mungkin sudah lebih. Namun yang penting sekarang adalah quality education for all, atau pendidikan berkualitas untuk semua,” ujar Prof Unifah
Prof Unifah menambahkan, masalah kualitas pendidikan di Indonesia sudah saatnya dijadikan fokus baru setelah aksesibilitas. Pasalnya, selain ketidakmerataan kualitas, ada banyak kasus yang menunjukkan rendahnya kualitas pendidikan di negeri ini.
“Harus mulai menyentuh wilayah kualitas. Misalnya, bagaimana menangani kemampuan fungsional membaca anak-anak. Kadang-kadang kan anak-anak kita itu sudah kelas tertentu tapi tidak bisa menyusun kalimat, tidak bisa menyusun wacana, lemah hitungannya, dan lain-lain,” tutur Prof Unifah.
Lebih lanjut Prof Unifah menuturkan, peningkatan kualitas pendidikan ini akan berdampak signifikan pada masalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Semakin bagus kualitas pendidikannya, semakin tinggi IPM suatu negara, yang artinya daya saing SDM kita di tingkat global juga akan naik.
“Kami ingin mendorong bukan hanya akses, tetapi juga kualitas agar IPM Indonesia meningkat. Di dunia internasional, konsep ini dikenal sebagai quality education for all, dan Indonesia harus mengarah ke sana,” tegasnya. (za)